Langsung ke konten utama

Pentingnya Self Esteem untuk Positif Menjalani Hidup

Belum lama ini saya melihat status facebook seorang teman, tentang perempuan muda yang cerdas luar biasa, alumni sekaligus penerima beasiswa sebuah universitas luar negeri, memiliki pekerjaan bergengsi namun memiliki self esteem yang rendah hanya karena ia merasa tidak masuk standar ‘cantik’ yang berlaku di masyarakat. 

Standar cantik buatan media yang sebenarnya “Semu.”

Berkaca dari hal ini, saya jadi paham pentingnya self esteem pada tiap pribadi manusia. Bahkan untuk seseorang dengan pencapaian hebat seperti kisah di atas, kurangnya self esteem tetap bisa mempengaruhi bagaimana dia memandang dirinya dan bagaimana ia menjalani kehidupan sehari-hari. 

                         foto : pixabay

Lalu apa kabarnya saya yang kini memilih bekerja di rumah saja sambil mengurus keluarga? Tak ada penyesalan melepas masa lalu berkarir dengan posisi lumayan ataupun iri dengan pencapaian orang lain. Tanpa sadar, saya telah menerapkan self esteem di kehidupan saya sehari-hari. Terus apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan self esteem itu sendiri?

Apa itu Self Esteem?

Pengertian self esteem adalah tentang bagaimana seseorang memandang, mencintai, menerima dan menghargai segala hal yang ada pada dirinya termasuk semua kelebihan dan kekurangannya. 

Rendahnya self esteem bisa menyebabkan seseorang menjadi kurang PD atau merasa rendah diri. Lebih buruknya lagi, ketiadaan self esteem bisa menyebabkan seseorang tidak bisa mengembangkan potensi yang mereka miliki, menjadi depresi atau bahkan terjebak pada hubungan yang toxic.

Sedangkan seseorang dengan self esteem yang sehat akan memberi dampak positif pada psikologisnya yang berpengaruh pada berbagai aspek dalam kehidupannya seperti pencapaian prestasi, bagaimana ia menjalin hubungan dengan orang lain serta cara ia menghargai dirinya sendiri. 

Di usia kepala tiga ini, di kehidupan saya kini yang memilih menjadi ibu rumah tangga, saya tetap merasa cukup dan bersyukur dengan ritme kehidupan saat ini, serta tidak merasa iri dengan pencapaian orang lain. Melansir dari kemenkeu.go.id, orang dengan self esteem sehat akan cenderung berperilaku seperti berikut : 
1. Memiliki pandangan hidup yang positif
2. Tidak larut pada penyesalan masa lalu
3. Berani menolak dan berkata tidak
4. Bersyukur dan menerima kelebihan dan kekurangan diri

Dengan self esteem yang sehat, saya tetap merasa damai meski sehari-sehari lebih sering di rumah bersama dengan anak. Di rumah pun, saya tetap bisa menjalani hal-hal yang disukai agar hidup lebih berwarna. Menulis di blog salah satunya. 

Gimana sih cara agar kita punya self esteem yang sehat? Berikut beberapa tipsnya : 
1. Menulis daftar kelemahan dan kelebihan lalu fokus pada kelebihan yang dimiliki
2. Tidak membandingkan diri dengan orang lain
3. Menghargai dan berlapang dada saat ada kritikan dari orang lain
4. Berani menolak dan berkata tidak untuk hal yang tidak diinginkan
5. Mengurangi sifat perfeksionis
6. Menghadirkan sifat dan pandangan positif pada diri sendiri

Dengan melatih diri melakukan tips di atas, perlahan self esteem yang sehat pun akan hadir di pribadi kita. Memandang hidup secara positif dan menerima keadaan sambil terus berusaha memperbaiki diri tanpa ngoyo. 

Dan yang terpenting dari itu semua, bagaimana cara kita berhubungan dengan diri sendiri, menghargainya dan bersyukur dengan apa yang dipunya. Karena sejatinya setiap pribadi memiliki keistimewaannya masing-masing.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Musim Hujan Kembali Datang, Waspadai DBD dan Gejalanya

Musim hujan kembali datang.. brrr dingin dan mager, itu yang sering terlintas di kepala saya tiap kali teringat tentang musim hujan. Tapi faktanya mam, selain hawa dingin yang bikin mager, ternyata hujan yang turun terus menerus dan genangan air sesudahnya di sepanjang jalan, bisa menjadi surga loh untuk nyamuk berkembang biak dengan leluasa. Hal ini pula yang menyebabkan penyebaran DBD banyak terjadi saat musim hujan. Biasanya bagi kebanyakan orang, termasuk saya pun kalau sering kehujanan, kondisi tubuh pun menjadi tidak fit. Nah saat imun tubuh berkurang, saat itulah si virus DBD ini masuk menyerang tubuh kita. Karena sistem imun tubuh pada anak-anak belum sempurna, hal ini juga yang menyebabkan penyakit DBD lebh sering menyerang pada anak. Nyamuk Aedes Aegypti (foto:wikipedia.com) DBD itu sendiri adalah kepanjangan dari Demam Berdarah Dengue yang disebabkan oleh infeksi virus DBD di tubuh kita yang disebarkan lewat gigitan nyamuk betina jenis Aedes Aegypti. Gejala DBD p...

Guantanamo Diary- Diari Terampasnya HAM Seorang Napi

Secara tidak sengaja, buku ini awalnya saya comot begitu saja saat tak sengaja melihatnya di sebuah rak buku di sebuah toko buku besar di pusat perbelanjaan tak jauh dari rumah.  Pertimbangan saya saat itu hanya menilik lewat kover buku yang berwarna cerah dan blurb yang menyentak di bagian belakang buku. Dan setelah membacanya, saya langsung terhanyut dengan kisah yang dialami sang penulis-Mohamedou Ould Slahi- yang nyatanya sampai saat ini pun dirinya tak pernah menyangka dipaksa mendekam di dalam penjara terkejam di dunia-Guantanamo. Tanpa berbuat kesalahan apapun, ia menjadi tertuduh anggota teroris oleh Amerika. Miris namun begitu banyak hikmah yang terkandung di buku ini. Saat membacanya, hati saya ikut gelisah yang akhirnya saya tuangkan ke dalam sebuah tulisan dan Alhamdulillah dimuat di  Koran Jakarta, 15 Nov 2016. Berikut ulasannya. Kesaksian dari Neraka Guantanamo Judul Buku    : Guantanamo Diary Penulis   ...

Resensi Buku Hanya Cinta-Nya, Tujuan Jiwa Ini Terlahir ; Menghindari Sikap Lalai dan Kesia-siaan Hidup

Judul       : Hanya Cinta-Nya, Tujuan Jiwa Ini Terlahir Penulis    : Riawani Elyta & Risa Mutia Penerbit  : Quanta Cetakan   : 2019 Tebal       : 234 halaman ISBN       : 978-623-00-0386-8 Disadari atau tidak, gaya hidup hedonisme merebak secepat pertumbuhan jamur di musim hujan. Pesatnya kemajuan teknologi berimbas pada jumlah pemakai sosial media yang meningkat drastis ikut berperan dalam perkembangan gaya hidup konsumtif berlebihan dan menonjolkan kepuasan duniawi semata. Jika tidak diimbangi dengan kecerdasan rohaniah, tentunya banyak manusia akan terjerumus pada kemilau dunia yang sifatnya sesaat. Karena sesungguhnya, dunia ini hanyalah setetes air. Kalau kau tak dapat, jangan sedih, karena yang tak kau dapat hanya setetes. Dan kalau kau dapat, jangan bangga, karena yang kau dapat hanya setetes (hal.61). Melalui buku ini, penulis mengajak pembacanya agar tidak lalai menyikapi k...