Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2022

Tingkatkan Sosialisasi Kusta Bantu OYPMK Dapatkan Kesetaraan dan Hak Hidup Bermasyarakat

Marsinah Dhede atau yang akrab dipanggil Dhede, seorang aktivis wanita dan difabel sekaligus OYPMK pernah mengalami masa kecil dengan diskriminasi.  Berawal saat di usia sekolah tingkat dasar, ia merasakan gejala berupa ruam merah dan putih pada kulit, dan timbulnya mati rasa di bagian yang terkena. Dokter mendiagnosa ia terkena penyakit Kusta. Sejak itu pula, Marsinah kecil harus menjalani rangkaian pengobatan atau RTF ( Release From Treatment) selama 2 tahun. Ia pun rutin disuntik setiap hari Jumat dan sabar menjalani rutinitas bolak-balik ke puskesmas di desa yang jaraknya cukup jauh dari rumah dengan berjalan kaki. Tapi itu semua telah berlalu dan kini Marsinah benar-benar telah sembuh dari Kusta.  "Di rumah, keluarga sangat merangkul dan mendukung proses kesembuhan saya tapi saat saya melangkah keluar rumah dan bertemu orang-orang, stigma yang berlaku di masyarakat langsung menyapa. Teman-teman sebaya menolak bermain dengan saya, para tetangga seperti menjauh bahk

It's Our Journey; Kembali ke Rumah Masa Lalu, Belajar Nrimo dan Struggle Together Bersama Oreo 110th Birthday Celebration

"Mau enggak mau, sepertinya kita harus balik ke rumah itu lagi, Dek."  Barang-barang sudah di-packing. Kardus-kardus berserakan. Hanya memori yang tertinggal di langit-langit kepala. Lalu sesudahnya, dalam waktu kurang dari seminggu, kami pun pindah ke rumah lain. Toh diskusi panjang kali lebar memang sudah kami lakukan. Kami tak ingin mengeluh tentang apapun, yang hanya akan membuat keadaan jadi lebih berat.  Pandemi memang membuat kita beradaptasi ulang dengan cara masing-masing. Ada yang kehilangan pekerjaan, ada pula yang masih bisa bekerja dari rumah. Ada yang memperjuangkan kesehatannya, tak bisa bertemu keluarga atau bahkan kehilangan nyawa orang-orang tersayang. Dan untuk kami, kami kebagian untuk pindah ke rumah masa lalu dan memulai sebuah usaha baru dari awal. "Bismillahirrahmanirrahim, dimulai dari nol, ya, Dek." Saya mengangguk. Ucapan suami tadi memang benar menggambarkan keadaan kami saat itu. Menguras tabungan demi usaha baru, 'mengen

Jangan Panik Saat Kena PHK, Pengalamanku Dari Pegawai ke Pedagang; Blibli Membantuku Merambah Pasar Online Tanpa Batas

"Semua tur dan tiket di-cancel, Dek. Kantor engga jalan, semua pegawai dirumahkan." Kamis malam, tepatnya di bulan Maret 2020, mantan pacar pulang membawa kabar aduhai, ingin nangis tapi ku enggan, tertawa senang juga bukan waktunya. Kusikapi kabar itu dengan menyodorkan segelas teh hangat yang sedikit ampuh untuk menenangkan hatinya. Saat pandemi datang, yang terburuk memang bisa terjadi. Dan sebagai istri, sedikit banyak aku sudah menyiapkan hati untuk menghadapinya. Toh kehilangan pekerjaan bukanlah segalanya. Daripada merasa gundah dan panik, aku lebih memilih tersenyum dan pantang menyerah menghadapi keadaan.  Optimis, itu yang terpenting untuk saat itu. Sambil bersama-sama suami memikirkan solusi agar dapur bisa terus ngebul dan pengeluaran rutin bulanan tetap bisa terpenuhi.  Tak berlama-lama, kami pun mulai 'berburu', berdiskusi tanpa henti demi solusi untuk memikirkan langkah selanjutnya. Ketika awal-awal pandemi dulu, mencari pekerjaan baru rasan