Langsung ke konten utama

Jangan Panik Saat Kena PHK, Pengalamanku Dari Pegawai ke Pedagang; Blibli Membantuku Merambah Pasar Online Tanpa Batas

"Semua tur dan tiket di-cancel, Dek. Kantor engga jalan, semua pegawai dirumahkan."

Kamis malam, tepatnya di bulan Maret 2020, mantan pacar pulang membawa kabar aduhai, ingin nangis tapi ku enggan, tertawa senang juga bukan waktunya. Kusikapi kabar itu dengan menyodorkan segelas teh hangat yang sedikit ampuh untuk menenangkan hatinya.

Saat pandemi datang, yang terburuk memang bisa terjadi. Dan sebagai istri, sedikit banyak aku sudah menyiapkan hati untuk menghadapinya. Toh kehilangan pekerjaan bukanlah segalanya. Daripada merasa gundah dan panik, aku lebih memilih tersenyum dan pantang menyerah menghadapi keadaan. 

Optimis, itu yang terpenting untuk saat itu. Sambil bersama-sama suami memikirkan solusi agar dapur bisa terus ngebul dan pengeluaran rutin bulanan tetap bisa terpenuhi. 

Tak berlama-lama, kami pun mulai 'berburu', berdiskusi tanpa henti demi solusi untuk memikirkan langkah selanjutnya. Ketika awal-awal pandemi dulu, mencari pekerjaan baru rasanya sangat sulit. Ribuan orang justru dirumahkan bahkan kehilangan pekerjaannya. Kami pun memutuskan membuka usaha dengan sisa tabungan yang ada. 

Suami terus bergerak untuk mencari lokasi yang cocok sebagai tempat berdagang. Lokasinya haruslah yang 'hidup' atau ramai dengan lalu lalang orang dan kendaraan. Biaya sewa juga menjadi pertimbangan dalam memilihnya. 

Mau Usaha Apa?

Pertanyaan di atas, juga menjadi salah satu hal yang benar-benar kami pikirkan. Karena jika sampai kami salah pilih usaha, bisa berdampak pada keuangan keluarga ke depannya. Sisa uang yang ada harus benar-benar kami gunakan sebaik-baiknya. 

Setelah berpikir, berpikir dan berpikir, pilihan pun jatuh pada usaha yang disukai suami atau yang berkaitan dengan hobinya. Kami percaya memilih hobi menjadi bisnis, maka akan terasa lebih ringan dan enjoy dalam menjalaninya. Walau seberat apapun rintangan dan kendala yang datang, karena berkaitan dengan hobi, biasanya orang akan lebih semangat dan pantang menyerah untuk menjalaninya.

Awal Membuka Usaha Baru

Alhamdulillah akhirnya suami mendapatkan lokasi yang cocok untuk berdagang. Dengan doa dan keyakinan yang kuat, kamipun segera membuka toko di dekat sebuah pertigaan jalan. Jalan itu meski bukan jalan utama, tapi suasana dan kondisinya amatlah ramai dengan lalu lalang orang dan kendaraan yang melintas. Banyak orang yang sengaja memilih jalan tersebut sebagai jalan alternatif untuk menghindari kemacetan parah di jalan utama yang tepat berada di depan stasiun kereta Citayam. Karena itu pula, jalan itu selalu 'hidup' dari sejak pagi hari bahkan sampai hampir tengah malam. 

Hari demi hari pun berlalu. Awal-awal berdagang, toko memang tidak langsung ramai. Hal biasa bagi pedagang. Namun bagi yang baru membuka usaha pertama kali, banyak juga yang selanjutnya patah arang dan mengurangi harapan. Tapi Alhamdulillah ini tidak terjadi pada kami. Namanya berdagang, ada kalanya laris manis, ada kalanya pula sepi pembeli. Saat toko sepi, kami sikapi dengan tenang, tetap optimis dan diiringi doa. 

Inovasi Itu Penting! 

Membuka usaha dengan toko konvensional seperti ini, ada kekurangan dan kelebihannya. Kelebihannya adalah kami bisa menjajakan barang dagangan secara langsung kepada pembeli, melayaninya dengan ramah dan sedikit guyon saat mereka berbelanja dan ujung-ujungnya berharap mereka menjadi pelanggan tetap di toko kami. Bagiku, hal ini penting banget karena bisa menyuntik semangat dan harapan di hati setelah kehilangan pekerjaan tadi.

Sementara, kekurangannya bahwa harus adanya fisik toko yang ujung-ujungnya penambahan biaya untuk sewa toko. Modal yang disiapkan juga cukup besar karena harus menyetok barang dagangan. Selain itu kami hanya bisa mengandalkan pada orang-orang yang melintas agar berbelanja di toko kami.

Sampai di satu titik, aku pun berpikir untuk mulai merambah pasar online. Membuka toko online adalah solusi lain untuk menambah omset penjualan. Dengan berjualan online juga, kami pun bisa merambah pasar lebih luas lagi tanpa batas. Meski tak bisa dipungkiri, persaingan berdagang online sangatlah ketat, cukup lewat ketikan jari, maka akan muncul puluhan toko online menjual produk yang sama. 

Terus Bergerak dan Mulai Berjualan Online di e-commerce

Untuk hal yang satu ini, saya memang belum ada pengalaman sama sekali. Tetep enggak boleh nyerah, dong. Setelah mencari info sana-sini, seorang teman pun merekomendasikan untuk membuka toko di blibli.com. 

Menurutnya jadi pedagang di Blibli sangatlah mudah dan menguntungkan. 

Langkah-langkah membuka tokonya pun mudah tanpa banyak persyaratan sebagai berikut : 
  1. Buka toko dengan daftar di link ini sebagai seller. Masukkan alamat email, kata sandi, negara tempat seller berjualan, nomor telepon, dan nama toko yang akan didaftarkan lalu klik daftar sekarang.  
  2. Step berikutnya lengkapi alamat pengambilan barang yang sesuai titik lokasi. Selanjutnya isi kolom jam operasional toko, info PIC toko (orang yang bertugas di toko) lalu isi format pengiriman menggunakan jasa pengiriman apa. Ada beberapa pilihan pengiriman berupa sameday, instant, cargo sampai standard.
  3. Lengkapi info legal dan pembayaran serta data KTP.
  4. Toko pun sudah jadi dan tinggal menunggu review dan verivikasi data dari pihak Blibli. Biasanya memakan waktu 1-3 hari. Kalau aku kemarin, tidak sampai 24 jam, toko sudah jadi dan bisa langsung upload produk untuk langkah selanjutnya. Mudah dan simpel ya?

Biasanya setelah mendaftarkan toko, lalu mengisi data-data yang diperlukan, seorang seller assistan akan menghubungi lewat pesan WhatsApp untuk mengabari bahwa toko online sudah lolos verifikasi data dan selanjutnya bisa langsung upload foto produk yang akan dijual. Jika ada kesulitan lain pun bisa dikonsultasikan di sini. 

Benar saja loh, selang satu hari setelah aku mendaftar berjualan di Blibi, seorang seller assistan menghubungi saya via chat WA. Jika ada kesulitan dalam meng-upload produk yang akan dijual, seller assistan juga yang akan membantu untuk proses selanjutnya. Helpful banget deh pokoknya.

Blibli Sangat Membantu Para Seller Berkembang

Memutuskan berjualan online juga mengharuskan kami keluar dari zona nyaman. Nyatanya berjualan online tidak semudah kelihatannya. Apalagi untuk toko online yang baru saja buka, perlu banyak cara dan strategi agar calon pembeli mau melirik dan akhirnya memutuskan berbelanja di toko kita. 

Dengan menjadi pedagang di Blibli, aku bisa mendapat banyak ilmu pemasaran dan serba-serbi strategi berdagang online lewat Webinar Sharing Blibli Seller yang kerap diadakan oleh Blibli. Dan pelan-pelan aku coba terapkan ilmu yang sudah didapat sejak jadi #BlibliSeller.

Sampai akhirnya setelah menunggu beberapa waktu, toko onlineku di Blibli akhirnya pecah telor juga dalam rangka mendapat pembeli pertamanya. Yeay Yeay.. Yeay Yeay. Jadi #BlibliSeller emang beneran 
#PastiUntungPastiBlibli. 

Proses pengemasan dan pengiriman produk pun terbilang mudah. Jadi saat ada pesanan masuk, pihak seller harus segera meresponsnya karena jika tidak, pesanan bisa autocancel dengan jeda waktu kurang dari 3 hari setelah pesanan masuk. Setelah produk dipacking rapi dan diberi label alamat pengiriman, seller bisa langsung membawanya ke jasa pengiriman logistik yang sudah bekerjasama dengan Blibli tanpa harus membayar ongkir lagi (Cashless). 

Di penjualan pertama kemarin, aku belum mengepaknya dengan box (kardus) yang bertuliskan Blibli di depannya. Maklum, toko milikku ini tergolong toko baru yang lebih intens meningkatkan penjualan dengan berbagai ilmu dan panduan dari Blibli. 

Tapi mengingat box ini sifatnya sebagai standar pengiriman dari Blibli dan bersifat gratis juga untuk seller, aku akan mengurusnya dalam waktu dekat. Selain produk akan terlihat lebih menarik, box ini juga berguna melindungi produk dari kerusakan. Untuk mendapatkannya, seller cukup menghubungi merchant care via email atau telepon untuk bisa diproses lebih lanjut pengiriman box tersebut.

Terus Belajar dan Keep Spirit

Ternyata menjadi seller di Blibli sangatlah menyenangkan. Aku pun mencoba lebih aktif dengan join di komunitas #BlibliSeller yang ada di akun IG @blibliseller dan tiktok @blibliseller (https://www.tiktok.com/@blibliseller). Yuk, luangkan waktu untuk follow dan mampir ke IG @blibliseller dan tiktok @blibliseller karena banyak banget ilmu baru yang bisa didapat dari kedua akun tersebut. 

Contohnya ilmu yg aku dapat dari IG @blibliseller untuk ningkatin penjualan toko, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, yaitu :
  1. Bantu promosi di media sosial
  2. Jangkau konsumen dengan Bliklan
  3. Memanfaatkan fitur hadiah dan sampel gratis
  4. Buat promo combo, discount, grosir dan voucher
  5. Meningkatkan kualitas pelayanan
  6. Ikut campaign tanggal cantik di setiap bulannya


Fasilitas Promosi Bliklan yang Hanya Ada di Blibli

Kelebihan menjadi #BlibliSeller, adanya fasilitas voucher Bliklan yang diberikan secara cuma-cuma kepada para #BlibliSeller yang telah menyelesaikan tahapan-tahapan dari awal membuka toko, verifikasi data, upload foto produk dan serangkaian tahapan lainnya. Voucher Bliklan ini totalnya mencapai 5,4 juta rupiah. 

Bliklan ini adalah fasilitas promo dari Blibli untuk mengiklankan produk yang dijual oleh seller. Keuntungannya kita tidak perlu keluar biaya tambahan untuk promosi. Lewat penggunaan Bliklan, toko dijamin akan muncul di laman Blibli yang tentunya bisa menarik pelanggan lebih banyak lagi. 
Lewat fitur ini pula, aku bisa mengecek traffic toko yang dihasilkan dari Bliklan ini. 

Banjir Orderan di Blibli 11th Anniversary

Mengharap banyak orderan tanpa melakukan apa-apa? Bak mimpi di siang bolong pastinya.. Buat aku sebagai #BlibliSeller yang belum lama bergabung, bisa mendapat pembeli pertama saja sudah sangat menyenangkan. 

Karena itu pula, aku pantang menyerah untuk terus belajar dari Blibli yang begitu care dengan para sellernya. Saat ada hal yang kurang dimengerti, ada merchant care yang bisa dihubungi lewat live chat di aplikasi Blibli Seller, via email ke seller.care@blibli.com ataupun telepon ke nomor 0804-1-871-871 untuk berkonsultasi lebih lanjut. 

Di bulan kemerdekaan ini pula, Blibli mengadakan #BlibliBlogCompetition serta beberapa Webinar Sharing Seller, "Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat." Tema yang diangkat juga ngena banget untuk bisa membantu seller meningkatkan performa toko lebih laris lagi.

Kebetulan aku juga sudah daftar untuk Webinar besok Jumat, 12 Agustus 2022 bertema "Cara Mencari Modal untuk Sukses Berjualan." Kolaborasi antara Blibli dengan Biznis.id 


Dan seiring waktu, aku yakin dengan doa dan usaha yang kuat untuk terus bergerak, toko onlineku yang menjual berbagai makanan hewan peliharaan (burung, kucing, ayam dll) beserta aksesorisnya bisa #PastiMer11ah dan semakin banjir order setiap harinya. 


Sumber : https://smesta.kemenkopukm.go.id/toko-konvensional-vs-toko-online-mana-yang-lebih-menguntungkan/

Instagram @blibliseller





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alami Gejala Mata Kering, Insto Dry Eyes Solusi Tepat Mengatasinya

Menjaga kesehatan mata kadang sering luput dari prioritas seseorang, termasuk diri ini salah satunya. Kebanyakan orang hanya ingat untuk menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga serta pola makan yang sehat. Padahal ada satu yang sama pentingnya untuk dijaga yaitu mata sebagai panca indera penglihatan. Kalau mata lagi terasa sakit, mata pegal atau mata kemerahan, baru deh terasa betapa pentingnya organ tubuh yang satu ini.  Sebagai seorang freelance writer yang kerjanya lebih sering menatap layar, baik itu layar ponsel ataupun laptop, kadang ada saja momen di mana tiba-tiba mata saya terasa gatal, berair, terasa pedih dan panas atau bahkan kemerahan. Biasanya gejala mata kering akan muncul kalau saya sudah terlalu lama menatap layar saat bekerja. Apalagi di saat deadline tulisan sedang banyak-banyaknya. Gejala Mata Kering Selain beberapa tanda di atas, gejala mata kering umumnya mata akan terasa seperti berpasir, nyeri, mata terasa lelah dan lebih banyak mengeluarkan kotor

Teruntuk One Of My Wishlist, Bersabarlah Sampai Waktunya Treatment NgeZAP Pertamaku di ZAP Clinic

B aru sedetik rasanya saya mengusapkan sunscreen ke wajah, saat si bungsu yang sudah rapi dengan seragamnya berlari mendekat, "Mah.. ayo, berangkat." Saya mengangguk-angguk sambil mengoleskan lipbalm berwarna pink pada bibir, lalu menggamit tangan si kecil, "Yuk, yuk, Mama udah siap."  Tidak ada polesan bedak. Apalagi blush-on merah jambu yang membuat wajah merona. Betapa sederhananya wajah saya tiap mau keluar rumah bahkan saat hendak mengantar anak tiap pagi ke sekolah. Cukup sunscreen dan lipbalm agar bibir tak kering, rasanya sebagai ibu rumah tangga, saya sudah cukup siap menghadapi dunia di luar sana. Uhuukk. Mungkin bagi sebagian orang, dua item andalan saya tadi tidaklah cukup untuk melindungi kulit wajah sehari-hari. Namun setiap orang pastinya punya hal-hal prioritas yang berbeda dalam hidupnya, bukan? Daftar Keinginan Seorang Ibu Meski begitu, saya juga punya sih daftar keinginan tentang hal-hal ataupun beberapa item yang saya inginkan di kemudian hari. S

Apa Rasanya Tidur di Tengah Laut Singapura?

Masih ingat dengan kapal pesiar ikonik di film Titanic yang dibintangi aktor Leonardo Dicaprio?  Saat menonton film itu bertahun-tahun lalu, saya ikut terpesona dengan kemewahan dan kemegahan kapal pesiar di film ini, berbobot 46.328 ton, dengan panjang 259 meter dan tinggi mencapai 53,3 meter, kapal ini seumpama istana terapung dengan segala fasilitas lengkapnya.  Setelah melihat film itu, muncul sedikit keinginan untuk ngerasain liburan di tengah laut di atas kapal pesiar mewah. Sensasinya pasti berbeda dengan gaya liburan sebelum-sebelumnya. Siapapun rasanya juga enggak akan nolak kalau ada kesempatan liburan mewah di kapal pesiar ya, kan. Tapi siapa sangka kesempatan itu datang juga tepat di tahun 2014 lalu. Bos di kantor tempat saya dulu bekerja memberi saya kesempatan untuk memimpin sebuah tur yang beragendakan menginap dan beraktivitas di sebuah kapal pesiar mewah dengan rute Singapura- Malaysia-Singapura. Bersama 3 orang rekan lainnya, pengalaman kerja rasa liburan itu berlangs