Langsung ke konten utama

Blogku Sayang, Kapan Terakhir Kamu Diupdate?

Halo Blog, Bersyukur Saya Bisa Mengenalmu 

Ungkapan di atas sangat mewakili momen pertama saya mengenal blog. Rasanya takjub dan excited karena ada wadah yang bisa menampung tulisan-tulisan saya tanpa menunggu approval redaksi seperti di koran atau majalah yang dulu rutin saya kirimi cerpen. Enggak bisa lupa juga gimana luapan semangat yang dulu saya rasakan untuk bisa menulis sesering mungkin di blog milik saya nanti. Fleksibel dan bebas, update tulisan semudah meng-klik tombol post, semua keputusan untuk memposting atau tidaknya sebuah tema tulisan, ada di tangan saya. 

Tahun berlalu, kini blog sederhana saya sudah berusia 5 tahun. Apa saja yang sudah didapat dengan adanya blog tersebut? Selain keleluasaan untuk upload tulisan, rasanya senang dan puas setelah mengeluarkan isi dalam kepala. Kepala dan hati rasanya plong. Kalau urusan sponsored post, siapa sih yang enggak senang saat hobi kita diapresiasi dan menghasilkan pundi-pundi rupiah. 

Kenyataan Nge-Blog


Tema challenge KEB hari pertama ini sungguh menyentil kesadaran saya yang sudah lama jarang update tulisan di blog. 

"Apa yang membuat emak lama tidak update blog?"

Apa ya, pastinya kesibukan sebagai seorang ibu. Menjadi ibu sekaligus blogger, ternyata tidak semudah kelihatannya. Banyak hal-hal di luar menulis yang saya lebih prioritaskan untuk saat ini, yaitu keluarga, urusan rumah, suami dan urusan anak-anak sekolah. Antar jemput anak, menyiapkan bekal, masak dan masih banyak urusan lainnya seputar kegiatan di rumah sebagai ibu rumah saja.

Kapan terakhir update tulisan di blog? (pixabay.com)


Alasan klise!
Baru nyadar juga, di usia blog saya ke-5 tahunnya, total tulisan yang sudah saya post hanya berjumlah 65 judul. Ya ampun, sejarang itukah saya mampir ke blog tercinta ini? 

Padahal kalau cinta dan sayang, harusnya masih bisa meluangkan waktu untuk setidaknya update tulisan sekali seminggu secara rutin. Satu kali seminggu, harusnya tidak memberatkan, tapi nyatanya tidak saya lakukan.

Apa Penyebab Jarang Update Blogpost?


Setelah saya pikir ulang, ternyata banyak hal yang ngebuat saya seakan enggak punya waktu untuk update blogpost. Selain hal-hal prioritas yang saya sebutkan di atas, rupanya masih banyak hal-hal tidak penting yang seharusnya bisa saya hindari. Yang waktu tersebut, sebenarnya bisa saya gunakan untuk hal lain yang lebih berguna seperti update tulisan di blog.

Hal-hal Lain Penyebab Jarang Update Blog 

Terlihat sepele, tapi sangat menguras waktu jika sering dilakukan. Berikut di antaranya :

1. Sering Buka Sosial Media
    Zaman sosmed begini, buanyak orang tentunya punya akun sosmed. Tidak hanya 1 jenis sosial media saja, mulai dari Instagram, Facebook, Tiktok, Twitter apa lagi, semua punya akunnya. Disambangi satu persatu setiap hari, scrolling sana-sini, enggak terasa bisa ngabisin total waktu 3 jam sehari atau bahkan lebih cuma buat main sosmed aja. Yuk Mak, buang kebiasaan buruk di atas. Coba untuk tekadkan pada diri sendiri untuk enggak buka sosial media dulu sebelum tulisan selesai. 

2. Rasa Malas
    Setelah urusan rumah dan keluarga rapi, saat ada waktu luang, maunya leha-leha, rebahan atau santai di depan tv sambil melototin hp. Ini nih yang suka bikin niat saya update blogpost jadi gagal terus. Rasa malas memang harus dilawan. Jauh-jauh kau ya dari hati saya, biar begini saya masih tetep ingin produktif sebagai blogger sekaligus ibu di rumah saja.

3. Kecanduan Nonton Series atau Film di Aplikasi Film
    Ini memang candu banget, ya. Tantangannya berat banget zaman sekarang, tuh. Udah sosial media banyak jenisnya, nonton film juga semudah klik lewat ponsel saja. Kalau yang ini saya udah mulai agak ngurangin sih, udah berapa Minggu ya saya enggak nonton series Indonesia. Sengaja memang, karena kalo udah dimulai, rasanya ketagihan dan enggak mau berenti. Maraton series atau drakor sangat menguras waktu, bikin penasaran dan ujung-ujungnya mau nonton sampai selesai. Sekali-sekali boleh sih untuk nyenengin hati, tapi kalau tiap hari jadinya banyak waktu terpakai percuma.

4. Kelamaan nonton video di YouTube
    Ujung-ujungnya selalu sesuatu yang bisa ditonton yang akan banyak menghabiskan waktu kita. Mau nontonnya dari hp, laptop ataupun dari tv, sama-sama bikin kita enggak berasa sudah nonton ratusan menit. Sekarang saya mulai mengakali nonton YouTube sambil beraktivitas melakukan pekerjaan rumah di saat jamnya anak sekolah. Cukup dengar suaranya saja, sambil menyelam minum air, pekerjaan rumah pun beres.

5. Kurang Niat dan Tekad yang Kuat 
    Untuk bisa rutin update blogpost, sangat penting punya niat dan tekad yang kuat untuk menyelesaikannya. Kalau enggak punya dua hal ini, yakin deh tulisan untuk blog enggak akan selesai. Ujung-ujungnya post artikel sebulan sekali pun belum tentu terlaksana. Yang muncul hanya tumpukan draft di blog yang tak pernah diselesaikan.

Kelima hal di atas terbukti menjadi penghambat terbesar kenapa saya jadi jarang update artikel di blog.

Padahal kalau mau lebih rajin, update blog seminggu tiga kali juga bisa. Mau dia seorang ibu di rumah saja, ibu berkarir atau apapun itu profesinya, blog tetap akan terawat asalkan ada niat dan kemauan dari pemiliknya. 

Sharing dari beberapa teman blogger yang konsisten update blog, ada tips tertentu yang bisa dilakukan agar kita tetap rutin update blogpost meski di tengah kesibukan sehari-hari. 
Tips-tips tersebut di antaranya :

1. Cintai aktivitas menulis
    Kalau sebelumnya ngerasa udah cinta dengan aktivitas menulis, tambah lagi kadar kecintaannya agar meskipun didera kesibukan, diri tetap mampu meluangkan waktu untuk tetap bisa update blogpost. 

2. Hemat waktu dengan kerangka tulisan
    Saat ide bermunculan, segera tangkap dan simpan poin pentingnya pada draft tulisan. Secara bertahap, buat pula kerangka tulisannya yang terdiri dari tema dan judul, bahan tulisan serta poin-poin penting yang akan dibahas. Dengan adanya kerangka tulisan, akan lebih mudah dan membantu kita untuk mengembangkan tulisan saat menulis. Tulisan pun jadi lebih terarah dengan adanya kerangka yang telah disiapkan sebelumnya.

3. Terapkan disiplin pada diri sendiri
    Tanpa adanya disiplin, blog kita enggak akan pernah ada tulisan baru sampai kapanpun. Terkadang saya juga menganggap karena blog ini milik pribadi, saya pun bisa update blogpost secara fleksibel, kapanpun dan di manapun. Ini mindset yang salah, ya. Karena ini pula yang ada jadinya menunda-nunda terus. Waktu yang hilang tak bisa kembali. Enggak ada tulisan baru di blog, yang rugi ya diri sendiri.

4. Jangan tergoda membuka medsos
    Bentengi diri agar perlahan bisa meninggalkan kebiasaan buruk membuka media sosial berlama-lama. Emang nyandu, sih. Karena itu diri sendirilah yang bisa membatasi hal ini. Usahakan untuk merampungkan tulisan terlebih dahulu barulah bersantai untuk scroll di sosmed. Batasi juga waktunya agar tidak terlalu lama. Tiga puluh menit cukuplah agar waktu tidak terbuang percuma.

Disiplin mengurangi aktivitas di sosial media (foto : pixabay.com)


5. Buat mindset yang sama antara tulisan organik ataupun sponsored post
    Kalau sponsored post yang berbayar saja ada batas waktu mengumpulkan tulisan, harusnya tulisan organik juga dibuat dengan batas waktu juga, ya. Kita sendiri yang menentukan. Entah 2 hari atau paling lama 3 hari sampai tulisan itu siap untuk dipost. Dijamin deh kalo kita terapkan, dalam sebulan akan banyak artikel baru bermunculan di blog kesayangan kita.

Nah, tips-tips di atas rasanya seperti saya tulis dan peruntukan untuk diri sendiri. Karena jujur, waktu luang saya selama ini banyak terbuang untuk buka-buka sosial media saja, entah melihat berita terbaru, kepoin akun Instagram seseorang atau nonton series Indonesia yang saat ini sedang banyak bertebaran di platform film. 

Tinggal kembali lagi pada diri sendiri, mau ngejalaninnya atau enggak?

Tapi kalau memang beneran sayang sama blognya, yuk ah, kita mulai lagi dari awal untuk lebih rajin mampir dan update blognya. 







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alami Gejala Mata Kering, Insto Dry Eyes Solusi Tepat Mengatasinya

Menjaga kesehatan mata kadang sering luput dari prioritas seseorang, termasuk diri ini salah satunya. Kebanyakan orang hanya ingat untuk menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga serta pola makan yang sehat. Padahal ada satu yang sama pentingnya untuk dijaga yaitu mata sebagai panca indera penglihatan. Kalau mata lagi terasa sakit, mata pegal atau mata kemerahan, baru deh terasa betapa pentingnya organ tubuh yang satu ini.  Sebagai seorang freelance writer yang kerjanya lebih sering menatap layar, baik itu layar ponsel ataupun laptop, kadang ada saja momen di mana tiba-tiba mata saya terasa gatal, berair, terasa pedih dan panas atau bahkan kemerahan. Biasanya gejala mata kering akan muncul kalau saya sudah terlalu lama menatap layar saat bekerja. Apalagi di saat deadline tulisan sedang banyak-banyaknya. Gejala Mata Kering Selain beberapa tanda di atas, gejala mata kering umumnya mata akan terasa seperti berpasir, nyeri, mata terasa lelah dan lebih banyak mengeluarkan kotor

Teruntuk One Of My Wishlist, Bersabarlah Sampai Waktunya Treatment NgeZAP Pertamaku di ZAP Clinic

B aru sedetik rasanya saya mengusapkan sunscreen ke wajah, saat si bungsu yang sudah rapi dengan seragamnya berlari mendekat, "Mah.. ayo, berangkat." Saya mengangguk-angguk sambil mengoleskan lipbalm berwarna pink pada bibir, lalu menggamit tangan si kecil, "Yuk, yuk, Mama udah siap."  Tidak ada polesan bedak. Apalagi blush-on merah jambu yang membuat wajah merona. Betapa sederhananya wajah saya tiap mau keluar rumah bahkan saat hendak mengantar anak tiap pagi ke sekolah. Cukup sunscreen dan lipbalm agar bibir tak kering, rasanya sebagai ibu rumah tangga, saya sudah cukup siap menghadapi dunia di luar sana. Uhuukk. Mungkin bagi sebagian orang, dua item andalan saya tadi tidaklah cukup untuk melindungi kulit wajah sehari-hari. Namun setiap orang pastinya punya hal-hal prioritas yang berbeda dalam hidupnya, bukan? Daftar Keinginan Seorang Ibu Meski begitu, saya juga punya sih daftar keinginan tentang hal-hal ataupun beberapa item yang saya inginkan di kemudian hari. S

Apa Rasanya Tidur di Tengah Laut Singapura?

Masih ingat dengan kapal pesiar ikonik di film Titanic yang dibintangi aktor Leonardo Dicaprio?  Saat menonton film itu bertahun-tahun lalu, saya ikut terpesona dengan kemewahan dan kemegahan kapal pesiar di film ini, berbobot 46.328 ton, dengan panjang 259 meter dan tinggi mencapai 53,3 meter, kapal ini seumpama istana terapung dengan segala fasilitas lengkapnya.  Setelah melihat film itu, muncul sedikit keinginan untuk ngerasain liburan di tengah laut di atas kapal pesiar mewah. Sensasinya pasti berbeda dengan gaya liburan sebelum-sebelumnya. Siapapun rasanya juga enggak akan nolak kalau ada kesempatan liburan mewah di kapal pesiar ya, kan. Tapi siapa sangka kesempatan itu datang juga tepat di tahun 2014 lalu. Bos di kantor tempat saya dulu bekerja memberi saya kesempatan untuk memimpin sebuah tur yang beragendakan menginap dan beraktivitas di sebuah kapal pesiar mewah dengan rute Singapura- Malaysia-Singapura. Bersama 3 orang rekan lainnya, pengalaman kerja rasa liburan itu berlangs