Langsung ke konten utama

Anak Cerdas Tak Sekadar di Atas Kertas


Bagi sebagian orangtua, anak cerdas selalu diidentikkan sebagai anak yang berprestasi dalam bidang akademik. Padahal cerdas tidaknya seorang anak tak bisa diukur hanya berdasarkan nilai-nilai yang didapatnya di atas kertas. Apalagi berdasarkan penelitian yang dilakukan seorang ahli kecerdasan dari Universitas Harvard Amerika Serikat, Thomas Amstrong, terungkap bahwa tiap anak memiliki kepintaran yang berbeda-beda. Karena itu pula, sudah menjadi kewajiban bagi orangtua untuk terus #DukungCerdasnya buah hati sesuai jenis kecerdasan masing-masing anak. 

Itu juga yang akhirnya kami terapkan pada anak pertama kami. Lubna terlahir sebagai anak perempuan yang sehat, aktif dan ceria. Selain makanan bergizi dan melakukan aktivitas fisik seperti berenang, kami juga memberikannya vitamin pendukung seperti Cerebrofort. Dalam hal ini, ia paling senang jika disuruh makan Cerebrofort Marine Gummy. Selain sehat, produk ini juga mengandung minyak ikan tuna yang bagus untuk mendukung kecerdasan otak anak.  


Sejak kecil, Kakak Lubna selalu aktif, sehat dan ceria

Tentunya sebagai anak yang lahir paling awal, sudah sepantasnya jika dulu saat di awal-awal masuk sekolah tingkat dasar, saya dan suami berharap anak kami dapat menjadi juara di kelasnya. 

Memang di tahap-tahap awal bersekolah, Kakak-begitu biasa kami memanggilnya- selalu masuk peringkat lima besar di kelasnya. Meski tidak mendapat peringkat pertama, kami cukup senang dengan prestasi yang diraihnya di sekolah. 

Namun seiring berjalannya waktu, tepatnya sejak Kakak naik ke kelas 3 Sekolah Dasar, prestasinya sedikit menurun. Memang nilai-nilai di rapotnya kala itu masih tetap tinggi (delapan puluh ke atas), dan tetap berada di atas nilai rata-rata kelas.

Meski sedikit kecewa, kami mencoba menyikapinya secara bijak dan santai. Kami juga berusaha untuk tidak menekannya apalagi memaksanya agar belajar lebih giat hanya supaya ia meraih predikat juara kelas. 

Pada awalnya, Kakak memang terlihat sedih jika mengingat ia tak lagi mendapat peringkat lima besar di kelasnya. Kami mencoba menghiburnya dengan tak lupa terus memberinya semangat juga dorongan.
"Yang terpenting, Kakak sudah melakukan yang terbaik semampu Kakak. Dengan jujur dan tanpa mencontek." ucap saya dan suami saat itu.

Kami yakin bahwa setiap anak memiliki minat dan bakatnya masing-masing, termasuk jika seorang anak terbilang kurang menonjol dalam hal bidang pelajaran di sekolahnya. Bisa jadi anak itu memiliki bakat dan kemampuan di bidang lain. Sudah sepatutnya kami sebagai orangtua untuk mengarahkan dan tidak memaksakan kehendak. Apalagi sesuatu yang dipaksakan, hasilnya kurang baik, bukan?

Sebaliknya kami terus bersabar, mencari dan mengamati hal apa yang disukai oleh Kakak. Pada awalnya memang sedikit sulit untuk menyadari bidang apa yang ia sukai. Sampai di satu titik, tak sengaja kami tersadar saat mendengar suara Kakak mengaji di sore itu. 

Ya, Kakak memang seorang anak yang senang mengaji. Suaranya pun enak didengar ditambah cengkok lagunya saat mengaji terdengar khas, membuat hati kami sejuk dan ingin berlama-lama tiap kali mendengarnya. 

Selain mengaji, makin ke sini rupanya Kakak juga senang menambah hafalan surat-surat Al-Quran. Otaknya begitu lancar jika menyangkut hafalan Al-Quran. Dan semua itu dilakukannya dengan wajah lepas tanpa beban. Tanpa kami suruh, dia akan senang hati untuk mengulang ataupun menambah hafalan Al-Qurannya hampir setiap malam. 


Ini waktu Kakak ikut lomba tahsin Al-Quran di Ancol tingkat TK


Memang sebagai orangtua, kami sedikit telat menyadarinya. Padahal sejak TK sampai SD, sudah beberapa kali Kakak mengikuti lomba tahfidz Al-Quran dan berhasil juara di beberapa kesempatan. Dulu0dulu sih, kami menganggapnya hanya kebetulan saja. Tapi semakin besar usia Kakak, semakin terlihat ia gemar membaca Al-Quran. 

Sebagai orangtua, kami tentu senang melihatnya dan mencoba mengarahkan kegemarannya ini, salah satunya dengan ikut les mengaji.


Saat menang lomba di acara pesantren kilat Ramadhan 2018 lalu


Selain itu, Kakak juga tumbuh sebagai pribadi yang peduli dan senang membantu jika ada temannya yang kesulitan. Sepulang sekolah pun, ia sering bercerita kalau ia kerap membela teman yang terkena bullying di sekolah.Perlahan-lahan Kakak mulai tumbuh menjadi pribadi yang berempati serta peduli pada kesulitan orang lain di sekitarnya. 





Bagaimana pun, Kakak memang tidak juara di kelasnya. 
Meski begitu, di usianya yang menjelang 11 tahun, Kakak sudah tahu bidang apa yang ingin ia tekuni saat dewasa kelak. Ia pun mantap memilih pesantren sebagai sekolah lanjutannya usai SD nanti. Dan kami pun semakin yakin, bahwa #AnakCerdasItu akan muncul tanpa paksaan. Senang rasanya karena kami berhasil mengalahkan ego masing-masing dan tetap mendukung bakat serta kegemarannya sampai saat ini. 


Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba "Anak Cerdas Cerebrofort."




Komentar

  1. Kalau anak ini memang senang menghafal surat-surat kitab suci, berarti dia memang punya kecerdasan bahasa yang menonjol. Besok-besok, kalau ada kegiatan yang perlu interpreter (penerjemah) bahasa Arab, barangkali dia akan bisa membantu banyak.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alami Gejala Mata Kering, Insto Dry Eyes Solusi Tepat Mengatasinya

Menjaga kesehatan mata kadang sering luput dari prioritas seseorang, termasuk diri ini salah satunya. Kebanyakan orang hanya ingat untuk menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga serta pola makan yang sehat. Padahal ada satu yang sama pentingnya untuk dijaga yaitu mata sebagai panca indera penglihatan. Kalau mata lagi terasa sakit, mata pegal atau mata kemerahan, baru deh terasa betapa pentingnya organ tubuh yang satu ini.  Sebagai seorang freelance writer yang kerjanya lebih sering menatap layar, baik itu layar ponsel ataupun laptop, kadang ada saja momen di mana tiba-tiba mata saya terasa gatal, berair, terasa pedih dan panas atau bahkan kemerahan. Biasanya gejala mata kering akan muncul kalau saya sudah terlalu lama menatap layar saat bekerja. Apalagi di saat deadline tulisan sedang banyak-banyaknya. Gejala Mata Kering Selain beberapa tanda di atas, gejala mata kering umumnya mata akan terasa seperti berpasir, nyeri, mata terasa lelah dan lebih banyak mengeluarkan k...

Musim Hujan Kembali Datang, Waspadai DBD dan Gejalanya

Musim hujan kembali datang.. brrr dingin dan mager, itu yang sering terlintas di kepala saya tiap kali teringat tentang musim hujan. Tapi faktanya mam, selain hawa dingin yang bikin mager, ternyata hujan yang turun terus menerus dan genangan air sesudahnya di sepanjang jalan, bisa menjadi surga loh untuk nyamuk berkembang biak dengan leluasa. Hal ini pula yang menyebabkan penyebaran DBD banyak terjadi saat musim hujan. Biasanya bagi kebanyakan orang, termasuk saya pun kalau sering kehujanan, kondisi tubuh pun menjadi tidak fit. Nah saat imun tubuh berkurang, saat itulah si virus DBD ini masuk menyerang tubuh kita. Karena sistem imun tubuh pada anak-anak belum sempurna, hal ini juga yang menyebabkan penyakit DBD lebh sering menyerang pada anak. Nyamuk Aedes Aegypti (foto:wikipedia.com) DBD itu sendiri adalah kepanjangan dari Demam Berdarah Dengue yang disebabkan oleh infeksi virus DBD di tubuh kita yang disebarkan lewat gigitan nyamuk betina jenis Aedes Aegypti. Gejala DBD p...

Guantanamo Diary- Diari Terampasnya HAM Seorang Napi

Secara tidak sengaja, buku ini awalnya saya comot begitu saja saat tak sengaja melihatnya di sebuah rak buku di sebuah toko buku besar di pusat perbelanjaan tak jauh dari rumah.  Pertimbangan saya saat itu hanya menilik lewat kover buku yang berwarna cerah dan blurb yang menyentak di bagian belakang buku. Dan setelah membacanya, saya langsung terhanyut dengan kisah yang dialami sang penulis-Mohamedou Ould Slahi- yang nyatanya sampai saat ini pun dirinya tak pernah menyangka dipaksa mendekam di dalam penjara terkejam di dunia-Guantanamo. Tanpa berbuat kesalahan apapun, ia menjadi tertuduh anggota teroris oleh Amerika. Miris namun begitu banyak hikmah yang terkandung di buku ini. Saat membacanya, hati saya ikut gelisah yang akhirnya saya tuangkan ke dalam sebuah tulisan dan Alhamdulillah dimuat di  Koran Jakarta, 15 Nov 2016. Berikut ulasannya. Kesaksian dari Neraka Guantanamo Judul Buku    : Guantanamo Diary Penulis   ...