Langsung ke konten utama

Rutin Olahraga ; Love & Hate Relationship Journey dan Cerita Melawan Mager


"Hanya perlu 10 menit setiap harinya untuk membangun suatu kebiasaan baik"

Quote di atas pernah tak sengaja saya dengar dari sebuah video motivasi di YouTube. Untuk membiasakan sesuatu menjadi kebiasaan yang tiap hari dilakukan, awalnya pasti susah. Dari yang awalnya cuma 10 menit, bisa jadi 20 menit, lalu setengah jam bahkan bisa menjadi satu jam rutinitas setiap harinya. 

Hal ini pernah saya rasakan saat awal-awal membiasakan diri rutin berolahraga. Dari gerakan-gerakan kecil sekedar menggerakkan badan, sampai ke challenge workout 30 hari, 50 hari dan seterusnya. 

Awalnya memang sangat susah mengajak diri berolahraga. Meski cuma gerakan ringan, kadang melawan mager dan keinginan untuk rebahan, itu yang rasanya bikin beraaat banget buat mengawalinya. Belum rasa sakit dan pegal-pegal yang timbul sesudahnya. Banyak orang akan memilih berhenti dan enggan berolahraga lagi karena ngerasa cuma capek, sakit dan pegal-pegal yang didapat saat awal-awal memulainya. Padahal hal ini sangatlah wajar, mengingat saat seseorang baru memulai untuk berolahraga, otot-otot di tubuh akan mengalami fase seperti "dirobek-robek" hal inilah yang menyebabkan timbul rasa sakit dan pegal, padahal ini akan hilang biasanya 2-3 hari kemudian. Ajak aja terus badannya untuk gerak dan berolahraga, lama-lama tubuh akan terbiasa, rasa pegal akan berkurang jauh dibanding rasa segar dan hormon happy yang didapat. 

Kalau dulu, boro-boro rutin olahraga seminggu 4-5 x, mau nyoba mulai aja dan ngebayangin rasa capek sesudahnya, udah bikin males duluan. 

Perjalanan Dimulai 

Saya sendiri, butuh waktu 3 tahun lebih untuk bisa terbiasa olahraga seperti sekarang.

Dari yang awalnya niat olahraga untuk nurunin berat badan, paling lama, cuma awet tiga bulan. Setelahnya, mager dan santai gegoleran di kasur lebih sering saya lakukan setelah kerjaan rumah beres. Mandek lagi, gantung matras lagi. Matras olahraga itu bisa sampe berdebu saking di simpan di tempat yang tinggi agar tak terlihat dan terlupakan. Agar saya enggak sedih-sedih amat mengetahui diri saya gagal menurunkan BB dan jadi malas olahraga lagi. 

Pokoknya selama tiga tahun itu, fase saya berolahraga selalu saja turun naik, tidak konsisten. Biasanya 3 bulan rutin, 6 bulan off (lama banget liburnya huhu). Sebulan rutin, 3 bulan off. Cuma setahun terakhir ini saja, saya mulai merasa enjoy dan ringan untuk memulai gerak dan olahraga. Hal ini terjadi karena pada akhirnya saya mulai merasakan ada perubahan pada tubuh saya yang membuat saya untuk terus rutin berolahraga paling enggak seminggu 3-4x.

Baru nyadar juga kalau hal-hal kecil yang dilakukan saat ini akan berefek pada diri di masa depan. 

Baru nyadar juga, kalau hal kecil dari awalnya cuma gerakan badan 10 menit lama-lama bisa kuat olahraga atau melakukan workout selama 60 menit atau lebih. Baru nyadar juga yang biasanya saat bangun tidur leher dan punggung sering ngerasa linu pegal-pegal, jadi otomatis hilang setelah rutin olahraga.

Bye-bye Nyeri Menstruasi 

Saya perhatikan juga, biasanya untuk urusan menstruasi jadwalnya sering enggak teratur dan selalu ditandai dengan rasa meriang dan sakit-sakit sekujur badan. Tapiii sejak rutin olahraga, menstruasi saya jadi selalu tepat waktu. Misalnya bulan ini tanggal 6, bulan depannya sama di tanggal 6 juga, rasa meriang dan sakit-sakit yang rutin datang ketika awal menstruasi juga blass nggak ada. Fase menstruasi saya lalui dengan lebih ringan tanpa rasa sakit berlebihan seperti dulu-dulu. 

Dan sekarang, sebagai ibu yang sibuk ngurus keluarga dan anak di rumah, plus dagang plus freelance nulis juga, bukan tubuh langsing semampai yang saya perlukan untuk bisa menjalani hari-hari. 

Tapi tubuh yang sehat, segar dan enteng tiap kali bangun pagi. Meski BB enggak kunjung turun di angka kepala 7 (hahaha), rasa-rasanya saya enggak mau lagi ngerasain bangun pagi dengan tubuh pegal linu, makanya saya akan tetap rutin olahraga walaupun badan ga kunjung kurusan.

Apalah arti olahraga tanpa diet, ya tetap aja enggak bisa kurus kalau makan tetap banyak, walau sudah olahraga.   

Tapi, kalau olahraga niatnya supaya tubuh sehat dan segar, dijamin deh enggak perlu nunggu motivasi datang buat bisa rajin olahraga. 

Intinya ya, bye-bye motivasi (yang ada kalo nunggu motivasi dulu buat olahraga, jadinya enggak akan mulai sampai kapan juga), cukup dicoba dan paksain diri untuk memulainya. Dijamin ketagihan, kakaaa. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Musim Hujan Kembali Datang, Waspadai DBD dan Gejalanya

Musim hujan kembali datang.. brrr dingin dan mager, itu yang sering terlintas di kepala saya tiap kali teringat tentang musim hujan. Tapi faktanya mam, selain hawa dingin yang bikin mager, ternyata hujan yang turun terus menerus dan genangan air sesudahnya di sepanjang jalan, bisa menjadi surga loh untuk nyamuk berkembang biak dengan leluasa. Hal ini pula yang menyebabkan penyebaran DBD banyak terjadi saat musim hujan. Biasanya bagi kebanyakan orang, termasuk saya pun kalau sering kehujanan, kondisi tubuh pun menjadi tidak fit. Nah saat imun tubuh berkurang, saat itulah si virus DBD ini masuk menyerang tubuh kita. Karena sistem imun tubuh pada anak-anak belum sempurna, hal ini juga yang menyebabkan penyakit DBD lebh sering menyerang pada anak. Nyamuk Aedes Aegypti (foto:wikipedia.com) DBD itu sendiri adalah kepanjangan dari Demam Berdarah Dengue yang disebabkan oleh infeksi virus DBD di tubuh kita yang disebarkan lewat gigitan nyamuk betina jenis Aedes Aegypti. Gejala DBD p...

Guantanamo Diary- Diari Terampasnya HAM Seorang Napi

Secara tidak sengaja, buku ini awalnya saya comot begitu saja saat tak sengaja melihatnya di sebuah rak buku di sebuah toko buku besar di pusat perbelanjaan tak jauh dari rumah.  Pertimbangan saya saat itu hanya menilik lewat kover buku yang berwarna cerah dan blurb yang menyentak di bagian belakang buku. Dan setelah membacanya, saya langsung terhanyut dengan kisah yang dialami sang penulis-Mohamedou Ould Slahi- yang nyatanya sampai saat ini pun dirinya tak pernah menyangka dipaksa mendekam di dalam penjara terkejam di dunia-Guantanamo. Tanpa berbuat kesalahan apapun, ia menjadi tertuduh anggota teroris oleh Amerika. Miris namun begitu banyak hikmah yang terkandung di buku ini. Saat membacanya, hati saya ikut gelisah yang akhirnya saya tuangkan ke dalam sebuah tulisan dan Alhamdulillah dimuat di  Koran Jakarta, 15 Nov 2016. Berikut ulasannya. Kesaksian dari Neraka Guantanamo Judul Buku    : Guantanamo Diary Penulis   ...

Resensi Buku Hanya Cinta-Nya, Tujuan Jiwa Ini Terlahir ; Menghindari Sikap Lalai dan Kesia-siaan Hidup

Judul       : Hanya Cinta-Nya, Tujuan Jiwa Ini Terlahir Penulis    : Riawani Elyta & Risa Mutia Penerbit  : Quanta Cetakan   : 2019 Tebal       : 234 halaman ISBN       : 978-623-00-0386-8 Disadari atau tidak, gaya hidup hedonisme merebak secepat pertumbuhan jamur di musim hujan. Pesatnya kemajuan teknologi berimbas pada jumlah pemakai sosial media yang meningkat drastis ikut berperan dalam perkembangan gaya hidup konsumtif berlebihan dan menonjolkan kepuasan duniawi semata. Jika tidak diimbangi dengan kecerdasan rohaniah, tentunya banyak manusia akan terjerumus pada kemilau dunia yang sifatnya sesaat. Karena sesungguhnya, dunia ini hanyalah setetes air. Kalau kau tak dapat, jangan sedih, karena yang tak kau dapat hanya setetes. Dan kalau kau dapat, jangan bangga, karena yang kau dapat hanya setetes (hal.61). Melalui buku ini, penulis mengajak pembacanya agar tidak lalai menyikapi k...