"Mbak, kenapa enggak nyoba buat blog aja? Nembus koran dan majalah memang sulit, tapi bukan berarti hobi nulis harus berhenti, kan?"
Seperti semilir angin segar, kalimat itu terucap dari seorang teman baik pada suatu siang, di saat hati saya sedang galau menunggu kabar tulisan yang dikirim ke koran ataupun majalah.
Mandeg atau kurang sabar.
Mungkin itu yang dulu saya alami saat berhari-hari tak ada kabar tulisan dimuat ataupun tidak.
Maklum saja saat itu yang saya tahu wadah menulis yang tepat agar tulisan saya bisa dibaca orang lain hanyalah dengan mengirimkannya ke pihak koran ataupun majalah. Dan pastinya dari pihak koran dan majalah pastinya tidak memiliki banyak waktu untuk memberi kabar satu-persatu tentang dimuat atau tidaknya suatu tulisan. Meski saat itu tetap ada beberapa tulisan saya yang sempat dimuat beberapa koran dan majalah. Beberapa juga berhonor, ada juga yang tidak. Tapi tetap saja, harus ekstra sabar untuk menunggu nasib tulisan yang dikirim.
Dicoba Saja Dulu
"Buat blog dulu, Mbak. Yang penting dimulai aja dulu. Untuk awal-awal, Mbak buat blog yang gratisan dulu, isi dengan tulisan apa saja, yang bermanfaat, hal-hal yang kita sukai, apa aja, yang penting bukan hoax, Mbak."
Berawal dari penjelasan teman saya tadi, saya pun mulai mencari tahu semua hal tentang profesi Blogger. Mulai dari cara buat blog seperti apa, bentuk pekerjaannya, dan semua yang berkaitan tentang menjadi seorang Blogger. Semoga kebaikan teman saya tadi, berbalas keberkahan dan pahala dari Allah SWT.
Sambil jalan dan pelan-pelan, saya pun mulai belajar nge-blog. Berawal dari membuat blog gratisan, lalu berbayar mulai dari domain .my.id dan akhir tahun ini saya sudah beralih ke domain.com yang sedang diproses peralihannya. Ya walaupun blog saya masih dengan kondisi apa adanya, yang terpenting dari saat itu sampai sekarang, hobi nulis saya tidak berhenti. Saat ada job placement, anggap saja dapat bonus dari hobi yang disukai. Pekerjaan menjadi freelance content writer yang rutin ada setiap minggunya, juga terbuka peluangnya ya dari nge-blog ini juga. Dan sekarang, saya pun semakin bersyukur bisa mengenal platform ini.
Apa itu Nge-blog?
Dari pengalaman saya, di lingkup pertemanan, keluarga dan orang-orang sekitar termasuk tetangga masih banyak yang belum tahu nge-blog itu apa dan bagaimana, apa bisa menghasilkan dan apa keuntungan menjadi seorang blogger. Memang dari segi popularitas, platform ini masih kalah populer dibandingkan platform social media lainnya seperti YouTube, Tiktok dan lain-lainnya.
Tapi walaupun begitu, kebanyakan orang memang ujung-ujungnya jadi penasaran setelah tahu kalau lewat nge-blog, seorang ibu pun tetap bisa menghasilkan dari rumah, bisa punya akses untuk datang ke event-event besar, kumpul bareng, nobar film gala premiere dan sederet keuntungan lainnya.
Tapi setelah tahu menjadi blogger harus senang membaca dan menulis, kebanyakan dari mereka langsung geleng-geleng kepala, merasa tidak bisa menulis apalagi kalau harus membaca berlama-lama. Ya kembali lagi ke urusan hati, kalau bukan hobi, memang susah untuk bertahan di jalur ini.
Saya pun tidak tahu sampai kapan akan terus menulis lewat nge-blog. Yang saya tahu, saya akan terus menulis salah satunya melalui blog ini dan tetap menjalani semua seperti air mengalir.
Komentar
Posting Komentar