Langsung ke konten utama

Profesi Blogger dan Angin Segar untuk yang Hobi Nulis

.                    Foto : Pexels.com


"Mbak, kenapa enggak nyoba buat blog aja? Nembus koran dan majalah memang sulit, tapi bukan berarti hobi nulis harus berhenti, kan?"

Seperti semilir angin segar, kalimat itu terucap dari seorang teman baik pada suatu siang, di saat hati saya sedang galau menunggu kabar tulisan yang dikirim ke koran ataupun majalah. 

Mandeg atau kurang sabar.
Mungkin itu yang dulu saya alami saat berhari-hari tak ada kabar tulisan dimuat ataupun tidak. 

Maklum saja saat itu yang saya tahu wadah menulis yang tepat agar tulisan saya bisa dibaca orang lain hanyalah dengan mengirimkannya ke pihak koran ataupun majalah. Dan pastinya dari pihak koran dan majalah pastinya tidak memiliki banyak waktu untuk memberi kabar satu-persatu tentang dimuat atau tidaknya suatu tulisan. Meski saat itu tetap ada beberapa tulisan saya yang sempat dimuat beberapa koran dan majalah. Beberapa juga berhonor, ada juga yang tidak. Tapi tetap saja, harus ekstra sabar untuk menunggu nasib tulisan yang dikirim. 

Dicoba Saja Dulu

"Buat blog dulu, Mbak. Yang penting dimulai aja dulu. Untuk awal-awal, Mbak buat blog yang gratisan dulu, isi dengan tulisan apa saja, yang bermanfaat, hal-hal yang kita sukai, apa aja, yang penting bukan hoax, Mbak."

Berawal dari penjelasan teman saya tadi, saya pun mulai mencari tahu semua hal tentang profesi Blogger. Mulai dari cara buat blog seperti apa, bentuk pekerjaannya, dan semua yang berkaitan tentang menjadi seorang Blogger. Semoga kebaikan teman saya tadi, berbalas keberkahan dan pahala dari Allah SWT. 

Sambil jalan dan pelan-pelan, saya pun mulai belajar nge-blog. Berawal dari membuat blog gratisan, lalu berbayar mulai dari domain .my.id dan akhir tahun ini saya sudah beralih ke domain.com yang sedang diproses peralihannya. Ya walaupun blog saya masih dengan kondisi apa adanya, yang terpenting dari saat itu sampai sekarang, hobi nulis saya tidak berhenti. Saat ada job placement, anggap saja dapat bonus dari hobi yang disukai. Pekerjaan menjadi freelance content writer yang rutin ada setiap minggunya, juga terbuka peluangnya ya dari nge-blog ini juga. Dan sekarang, saya pun semakin bersyukur bisa mengenal platform ini.

Apa itu Nge-blog?

Dari pengalaman saya, di lingkup pertemanan, keluarga dan orang-orang sekitar termasuk tetangga masih banyak yang belum tahu nge-blog itu apa dan bagaimana, apa bisa menghasilkan dan apa keuntungan menjadi seorang blogger. Memang dari segi popularitas, platform ini masih kalah populer dibandingkan platform social media lainnya seperti YouTube, Tiktok dan lain-lainnya.

Tapi walaupun begitu, kebanyakan orang memang ujung-ujungnya jadi penasaran setelah tahu kalau lewat nge-blog, seorang ibu pun tetap bisa menghasilkan dari rumah, bisa punya akses untuk datang ke event-event besar, kumpul bareng, nobar film gala premiere dan sederet keuntungan lainnya.

Tapi setelah tahu menjadi blogger harus senang membaca dan menulis, kebanyakan dari mereka langsung geleng-geleng kepala, merasa tidak bisa menulis apalagi kalau harus membaca berlama-lama. Ya kembali lagi ke urusan hati, kalau bukan hobi, memang susah untuk bertahan di jalur ini. 

Saya pun tidak tahu sampai kapan akan terus menulis lewat nge-blog. Yang saya tahu, saya akan terus menulis salah satunya melalui blog ini dan tetap menjalani semua seperti air mengalir.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Musim Hujan Kembali Datang, Waspadai DBD dan Gejalanya

Musim hujan kembali datang.. brrr dingin dan mager, itu yang sering terlintas di kepala saya tiap kali teringat tentang musim hujan. Tapi faktanya mam, selain hawa dingin yang bikin mager, ternyata hujan yang turun terus menerus dan genangan air sesudahnya di sepanjang jalan, bisa menjadi surga loh untuk nyamuk berkembang biak dengan leluasa. Hal ini pula yang menyebabkan penyebaran DBD banyak terjadi saat musim hujan. Biasanya bagi kebanyakan orang, termasuk saya pun kalau sering kehujanan, kondisi tubuh pun menjadi tidak fit. Nah saat imun tubuh berkurang, saat itulah si virus DBD ini masuk menyerang tubuh kita. Karena sistem imun tubuh pada anak-anak belum sempurna, hal ini juga yang menyebabkan penyakit DBD lebh sering menyerang pada anak. Nyamuk Aedes Aegypti (foto:wikipedia.com) DBD itu sendiri adalah kepanjangan dari Demam Berdarah Dengue yang disebabkan oleh infeksi virus DBD di tubuh kita yang disebarkan lewat gigitan nyamuk betina jenis Aedes Aegypti. Gejala DBD p...

Guantanamo Diary- Diari Terampasnya HAM Seorang Napi

Secara tidak sengaja, buku ini awalnya saya comot begitu saja saat tak sengaja melihatnya di sebuah rak buku di sebuah toko buku besar di pusat perbelanjaan tak jauh dari rumah.  Pertimbangan saya saat itu hanya menilik lewat kover buku yang berwarna cerah dan blurb yang menyentak di bagian belakang buku. Dan setelah membacanya, saya langsung terhanyut dengan kisah yang dialami sang penulis-Mohamedou Ould Slahi- yang nyatanya sampai saat ini pun dirinya tak pernah menyangka dipaksa mendekam di dalam penjara terkejam di dunia-Guantanamo. Tanpa berbuat kesalahan apapun, ia menjadi tertuduh anggota teroris oleh Amerika. Miris namun begitu banyak hikmah yang terkandung di buku ini. Saat membacanya, hati saya ikut gelisah yang akhirnya saya tuangkan ke dalam sebuah tulisan dan Alhamdulillah dimuat di  Koran Jakarta, 15 Nov 2016. Berikut ulasannya. Kesaksian dari Neraka Guantanamo Judul Buku    : Guantanamo Diary Penulis   ...

Resensi Buku Hanya Cinta-Nya, Tujuan Jiwa Ini Terlahir ; Menghindari Sikap Lalai dan Kesia-siaan Hidup

Judul       : Hanya Cinta-Nya, Tujuan Jiwa Ini Terlahir Penulis    : Riawani Elyta & Risa Mutia Penerbit  : Quanta Cetakan   : 2019 Tebal       : 234 halaman ISBN       : 978-623-00-0386-8 Disadari atau tidak, gaya hidup hedonisme merebak secepat pertumbuhan jamur di musim hujan. Pesatnya kemajuan teknologi berimbas pada jumlah pemakai sosial media yang meningkat drastis ikut berperan dalam perkembangan gaya hidup konsumtif berlebihan dan menonjolkan kepuasan duniawi semata. Jika tidak diimbangi dengan kecerdasan rohaniah, tentunya banyak manusia akan terjerumus pada kemilau dunia yang sifatnya sesaat. Karena sesungguhnya, dunia ini hanyalah setetes air. Kalau kau tak dapat, jangan sedih, karena yang tak kau dapat hanya setetes. Dan kalau kau dapat, jangan bangga, karena yang kau dapat hanya setetes (hal.61). Melalui buku ini, penulis mengajak pembacanya agar tidak lalai menyikapi k...