Dari dulu, terus terang saya kepengen banget ikutan kelas Canva. Cuma memang belum ada kesempatan yang pas untuk itu. Dan kebetulan dua hari lalu, komunitas ISB (Indonesian Social Blogpreneur) mengadakan kelas tersebut khusus untuk para anggotanya. Nggak mau ketinggalan, saya pun mendaftar untuk join di kelas tersebut.
Tepatnya di tanggal 12 Juni 2025, hari Kamis lalu, ISB mengadakan workshop dengan tema “Level Up Your Blog With Visual Communication” dengan narasumber Ibu Tuty Queen, seorang blogger, digital creator dan juga seorang canvassador. Kelas diadakan mulai jam 4 sore lewat zoom meeting dengan diikuti puluhan peserta.
Padu Padan Warna, Tipografi dan Layout
Pada sebuah desain, unsur warna tentunya menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan. Padu padan warna seumpama memilih outfit yang tepat, agar terlihat serasi dan tampak menarik.
Pada Canva, padu padan warna terdiri dari beberapa fitur : color palettes, color wheel, copy style, apply colors to page dan color picker. Untuk cara penggunaannya, silakan mampir ke artikel salah satu teman blogger, Mbak Heni Hikmayani Fauzia yang ulasannya lebih detil dan lengkap pada link berikut : Belajar Membuat Desain Keren dengan Belajar Elemen Penting Pada Canva.
Tipografi pada Canva disebut juga sebagai cara memilih dan mengatur jenis huruf dan font yang akan digunakan pada tulisan di suatu desain Canva. Hal ini meliputi mulai dari jenis fon, panjang dan ukuran huruf, spasi, warna serta menyelaraskan spasi antar huruf.
Di Canva, tipografi terbagi pada tiga jenis yaitu heading, subheading juga body text.
Untuk pemilihan jenis fontnya, tips dari Mbak Tuty Queen, cukup gunakan 2-3 jenis font saja, karena jika lebih dari itu akan membuat desain yang ada terlihat berantakan. Lakukan juga penggunaan pola “teks gelap latar terang pada tulisan.”
Menentukan layout dalam desain menjadi tahapan penting untuk mendapatkan visual yang terstruktur, menarik dan mudah dipahami.
Pilih font sesuai karakter blog
Untuk blog konsep formal dan edukatif gunakan font jenis Merriweather, Lora, Times New Roman
Untuk blog konsep modern dan profesional, gunakan font jenis Montserrat, Open Sans, Roboto
Untuk blog konsep kreatif dan fun, gunakan Poppins, Quicksand dan Pacifico
Untuk teks juga bisa diberi beberapa efek yang terdapat pada Fitur Text Effect :
Shadow : untuk efek timbul
Lift : untuk membuat teks lebih terang
Outline : cocok diaplikasikan untuk judul besar
![]() |
Contoh desain asimetris buatan Mbak Tuty bertema lomba hari kemerdekaan (wow, keren) |
Layout pada Canva ada 2 macam, yaitu simetris dan asimetris. Untuk desain simetris, elemennya seimbang dan sama besarnya. Sedangkan untuk desain asimetris elemennya terlihat tidak seimbang namun saat desain sudah jadi akan terlihat balance. Misalnya visual gambarnya lebih besar, informasi teksnya lebih sedikit, lebih banyak wide space (ruang kosongnya), namun tetap terlihat harmonisasinya dikarenakan adanya permainan warna, kombinasi padu padan teks.
Namun jika teman-teman tidak memiliki ide untuk membuat desain dari kanvas kosong, cukup gunakan template yang ada dengan tambahan modifikasi serta kreativitas sendiri.
Tips memakai template Canva untuk desain visual
Pilih template sesuai kebutuhan
Gunakan keyword yang spesifik,
misalnya saat akan membuat infografis berkaitan kesehatan mental, cukup ketik ‘infografis kesehatan mental’
Utak-atik template
Ternyata selama ini saya salah jalan saat menggunakan Canva. Memang saya akui saya terbiasa memakai template plek ketiplek yang ada di Canva baik saat akan membuat infografis atau bahan tulisan di blog. Maksud plek ketiplek di sini, saya benar-benar menggunakan semua unsur yang ada di template tersebut sama persis tanpa saya ubah jenis fontnya, contoh grafis gambarnya, posisi kotak-kotaknya atau bahkan warna desain template tersebut. Yang saya ganti hanya informasi di dalamnya saja. Ternyata ini tidak boleh, kawan.
Menurut Mbak Tuty, saat memakai template di Canva, template tersebut tetap harus diganti menjadi unsur-unsur di dalamnya, mulai dari jenis fontnya, tata letaknya, warna desain termasuk gambar di dalamnya. Karena bagaimanapun template tersebut buatan seorang Canva creator yang juga memiliki hak cipta. Jadi tidak boleh digunakan sama persis seperti yang tertera di dalamnya.
Selain itu, desain di Canva bisa diperjualbelikan asalkan tidak mengandung hanya satu elemen saja. Misalnya hanya terdiri dari satu gambar yang berasal dari grafis di Canva. Hal ini tidak diperbolehkan. Namun jika desain tersebut terdiri dari beberapa elemen gambar, teks, shape dan beberapa item lain, maka desain tersebut bisa dikomersilkan.
Informasi tambahan dari Mbak Tuty :
Menjadi creator di Canva tidak harus menjadi pelanggan Canva pro. Creator di Canva terdiri dari 2 macam : Creator template dan creator elemen. Untuk saat ini, penerimaan creator Canva di Indonesia belum dibuka lagi sementara waktu.
Namun lain halnya dengan Canvassador. Untuk Canvassador, penerimaan dibuka setiap tahun di Indonesia. Syarat menjadi Canvassador berupa sudah terdaftar sebagai creator dan sering mengupload template buatannya sendiri. Untuk pengumuman mengenai Canvassador itu sendiri, biasanya akan di-share oleh para duta Canva di akun sosmed masing-masing dan juga diinfokan di website Canva Indonesia beserta akun Instagram Canva Indonesia itu sendiri.
Dengan mengikuti kelas ini, saya jadi tahu konsep penggunaan tools pada Canva beserta pakem-pakem yang berlaku di dalamnya.
Terima kasih banyak dan jaya selalu untuk komunitas ISB. Semoga ke depannya semakin banyak workshop-workshop menarik dan bermanfaat lainnya. Ciayoo.
Komentar
Posting Komentar