Langsung ke konten utama

Sumpah Pemuda dan Spiritnya di Era Milenial

Beberapa hari lalu, tepatnya Senin, 28 Oktober, bangsa Indonesia baru saja memperingati hari bersejarah di mana pada tahun 1928, di tanggal tersebut para pemuda Indonesia memulai tonggak sejarah pergerakan anak-anak muda Indonesia untuk turut memperjuangkan kemerdekaan. Di hari itu pula, anak-anak muda berkumpul untuk membicarakan pergerakan pemuda ke depannya sekaligus berikrar bertanah air satu, berbangsa satu, berbahasa satu ; bahasa Indonesia.



Dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda yang ke-91, pada Selasa 29 Oktober 2019, BPIP bekerjasama dengan Lembaga Arsip Nasional RI, mengadakan seminar sumpah pemuda dengan tema "Pancasila dan Pemuda Indonesia ; Sumpah Pemuda bagi Generasi Milenial Jaman Now."

Yups, saya beruntung berkesempatan hadir dalam seminar ini. Seminar yang diadakan di gedung Arsip Nasional Jl.Ampera No.7 ini mengundang beberapa narasumber yang kompeten di bidangnya dan berasal dari BPIP, ANRI, Sejarawan, dan lain sebagainya. Pemutaran video dan audio sejarah di ruangan seminar ikut membuat semangat saya meletup-letup, tak sabar mendapat informasi sejarah Indonesia langsung dari para pakarnya.

Para narasumber (dok.pri)


Oh iya, sebelum seminar dimulai, saya pun sempat berkeliling lebih dahulu untuk melihat rekam sejarah berbentuk "floating drama" dan berbagai dokumen arsip sejarah yang tersimpan di gedung A. Mulai dari dokumen tentang rekam jejak perjalanan pergerakan sumpah pemuda, perjuangan para pahlawan meraih kemerdekaan, berbagai macam diorama sejarah, juga sejarah berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada tahun 1908 yang menjadi perintis bangkitnya kesadaran berjuang secara nasional.

Floating Diorama di ANRI (dok.pri)


Seminar dimulai dengan kata pembuka oleh Ibu Mubarika Darmayanti sebagai Founder Komunitas Blogger IVIBES dan dilanjutkan oleh pembicara dari pihak BPIP, Dr Lia Kian sebagai Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP. BPIP ini sendiri merupakan kepanjangan dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.

Tak lama seminar dilanjutkan dengan pembicara Bapak Aris Heru Utomo sebagai Direktur Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan BPIP. Beliau menjelaskan tentang ideologi Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan juga pijakan utama dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat.

PLT Kepala Anri, Dr M. Taufik. Msi menjelaskan tentang keberadaan ANRI sebagai penyimpan berbagai dokumen otentik sejarah Indonesia. Lebih lanjut, Pak Taufik mempersilakan bagi siapa pun yang ingin mengakses arsip di ANRI bisa datang langsung ke gedung ANRI atau melalui email ke ppid@anri.go.id. ANRI sebagai pelayan masyarakat akan membantu dengan tangan terbuka, tentunya sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku ya.

PLT Kepala ANRI, Dr Taufik. Msi (dok.pri)


"Karena sejatinya, bangsa yang besar adalah bangsa yang menyimpan keaslian arsipnya dengan baik." ucap PLT Kepala ANRI, Dr M. Taufik. Msi

Sejarawan Indonesia, Bapak Mukhlis Paeni berbicara lebih jauh tentang dokumen Soekarno dan keberadaannya di ANRI. Saat ini pula pemerintah tengah mengajukan arsip Soekarno ke pihak UNESCO agar bisa menjadai bagian dari Memori Dunia atau Memory of the World. Hal ini penting untuk dilakukan mengingat pemikiran beliau yang luas terkait ideologi bangsa. Dalam salah satu pidatonya, Bung Karno menjelaskan bahwa pancasila merupakan jalan keluar dari konfrontasi perang dingin antara paham komunisme, kapitalisme dan liberalisme.

Sampai di titik ini, saya pun lebih menyadari betapa perjuangan para pahlawan dan anak-anak muda di zaman perjuangan amatlah berat. Berkorban jiwa dan raga demi kemerdekaan bangsa. Sudah sepatutnya kita sebagai generasi milenial mengisi kemerdekan ini dengan hal-hal yang positif dan berguna serta tidak melupakan SPIRIT SUMPAH PEMUDA 1928 dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sejarawan Indonesia, Bapak Mukhlis Paeni (dok.pri)


Sudah pada tahu juga dong, pertumbuhan teknologi yang begitu cepat membuat banyak orang terutama generasi milenial melekat erat dengan internet dan juga dunia maya. Banyak juga dari mereka yang berkarya dan sukses lewat media internet. Hal ini jangan sampai membuat kita generasi milenial terjebak dalam paham hedonisme dan menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar dan kurang berinteraksi sosial di dunia nyata.

Karena menerapkan spirit sumpah pemuda bisa dengan berbagai cara seperti berkarya secara positif, menolong sesama yang membutuhkan, menghargai perbedaan yang ada dan menjauhkan diri dari serangan hoax yang bertubi-tubi.

Rekaman Suara Presiden RI (dok.pri)


Terutama untuk para blogger, ketika melakukan aktivitas nge-blog, jauhkan kata plagiat dan unsur hoax dari isi kontenmu. Tulislah berdasarkan fakta dan hati agar tulisan bisa bermanfaat bagi sesama.

Oh iya, sebagai informasi penutup, pelayanan dokumen arsip di gedung ANRI buka setiap hari Senin-Jumat mulai jam 08.00-15.00. Sedangkan untuk melihat diorama sejarah. pelayanan publik dibuka setiap hari Selasa-Minggu jam 09.00-17.00. Yuk, main ke gedung ANRI dan sayangi arsip sejarah negeri.




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Musim Hujan Kembali Datang, Waspadai DBD dan Gejalanya

Musim hujan kembali datang.. brrr dingin dan mager, itu yang sering terlintas di kepala saya tiap kali teringat tentang musim hujan. Tapi faktanya mam, selain hawa dingin yang bikin mager, ternyata hujan yang turun terus menerus dan genangan air sesudahnya di sepanjang jalan, bisa menjadi surga loh untuk nyamuk berkembang biak dengan leluasa. Hal ini pula yang menyebabkan penyebaran DBD banyak terjadi saat musim hujan. Biasanya bagi kebanyakan orang, termasuk saya pun kalau sering kehujanan, kondisi tubuh pun menjadi tidak fit. Nah saat imun tubuh berkurang, saat itulah si virus DBD ini masuk menyerang tubuh kita. Karena sistem imun tubuh pada anak-anak belum sempurna, hal ini juga yang menyebabkan penyakit DBD lebh sering menyerang pada anak. Nyamuk Aedes Aegypti (foto:wikipedia.com) DBD itu sendiri adalah kepanjangan dari Demam Berdarah Dengue yang disebabkan oleh infeksi virus DBD di tubuh kita yang disebarkan lewat gigitan nyamuk betina jenis Aedes Aegypti. Gejala DBD p...

Guantanamo Diary- Diari Terampasnya HAM Seorang Napi

Secara tidak sengaja, buku ini awalnya saya comot begitu saja saat tak sengaja melihatnya di sebuah rak buku di sebuah toko buku besar di pusat perbelanjaan tak jauh dari rumah.  Pertimbangan saya saat itu hanya menilik lewat kover buku yang berwarna cerah dan blurb yang menyentak di bagian belakang buku. Dan setelah membacanya, saya langsung terhanyut dengan kisah yang dialami sang penulis-Mohamedou Ould Slahi- yang nyatanya sampai saat ini pun dirinya tak pernah menyangka dipaksa mendekam di dalam penjara terkejam di dunia-Guantanamo. Tanpa berbuat kesalahan apapun, ia menjadi tertuduh anggota teroris oleh Amerika. Miris namun begitu banyak hikmah yang terkandung di buku ini. Saat membacanya, hati saya ikut gelisah yang akhirnya saya tuangkan ke dalam sebuah tulisan dan Alhamdulillah dimuat di  Koran Jakarta, 15 Nov 2016. Berikut ulasannya. Kesaksian dari Neraka Guantanamo Judul Buku    : Guantanamo Diary Penulis   ...

Resensi Buku Hanya Cinta-Nya, Tujuan Jiwa Ini Terlahir ; Menghindari Sikap Lalai dan Kesia-siaan Hidup

Judul       : Hanya Cinta-Nya, Tujuan Jiwa Ini Terlahir Penulis    : Riawani Elyta & Risa Mutia Penerbit  : Quanta Cetakan   : 2019 Tebal       : 234 halaman ISBN       : 978-623-00-0386-8 Disadari atau tidak, gaya hidup hedonisme merebak secepat pertumbuhan jamur di musim hujan. Pesatnya kemajuan teknologi berimbas pada jumlah pemakai sosial media yang meningkat drastis ikut berperan dalam perkembangan gaya hidup konsumtif berlebihan dan menonjolkan kepuasan duniawi semata. Jika tidak diimbangi dengan kecerdasan rohaniah, tentunya banyak manusia akan terjerumus pada kemilau dunia yang sifatnya sesaat. Karena sesungguhnya, dunia ini hanyalah setetes air. Kalau kau tak dapat, jangan sedih, karena yang tak kau dapat hanya setetes. Dan kalau kau dapat, jangan bangga, karena yang kau dapat hanya setetes (hal.61). Melalui buku ini, penulis mengajak pembacanya agar tidak lalai menyikapi k...