Langsung ke konten utama

Kangen Gunung, Sawah dan Hawa Sejuk ? Yuk, Main-Main di Degung Hillside View Resort


Untuk masyarakat yang tinggal di perkotaan, suka kangen enggak sih liat pemandangan gunung dan sawah juga suasana sejuk yang biasanya sepaket itu?

Nah, saya punya rekomendasi tempat lumayan bagus nih, Mak. Di satu kawasan vila ini, kita bisa nemuin langsung pemandangan gunung, sawah, kebun, suasana tenang khas alam pedesaan juga hawa sejuk tentunya.

Hamparan sawah yang menyambut kedatangan kami (foto:dokpri)


Tampilan beberapa tipe vila (foto:dokpri)


Nama vilanya, "Degung Hillside View Resort."

Perkenalan dengan vila ini awalnya memang tidak disengaja. Bermula dari obrolan serba-serbi di grup obrolan keluarga besar orangtua, tercetuslah rencana untuk mengadakan reuni keluarga besar (ada 3 generasi) sekaligus berlibur bersama. Tak jauh-jauh, Puncak, Jawa Barat menjadi pilihan tepat mengingat hari libur anggota keluarga yang kebanyakan berprofesi sebagai karyawan hanyalah Sabtu dan Minggu.

foto:dokpri

Rencana berlibur pun semakin bulat. Pilihan jatuh di sebuah vila daerah Tapos. Beralamat di Desa Cibedug, jalan Babakan Ciaul, Tapos, Ciawi Bogor, vila ini terletak tidak jauh dari gerbang tol Ciawi, membuat kami yang saat itu berlibur saat periode libur panjang hari Natal tidak perlu bermacet-macet ria dan hanya butuh waktu 1 jam untuk sampai di tempat tujuan (saat itu jalur menuju Puncak Pass macet total). Letaknya memang agak tersembunyi, jadi ketika kami sampai di sana, agak bingung juga karena Googlemap menunjukkan bahwa kami sudah sampai di tempat tujuan. Tapi mana vilanya ya, batin saya sambil celingak-celinguk. Setelah bertanya dengan penduduk sekitar, ternyata kami memang sudah sampai. Hanya perlu belok kanan sedikit, kelihatan deh pintu gerbang besar berwarna hitam.


Area parkirnya luass banget (foto:dokpri)

Sampai di sana, tenyata view-nya okee banget. Satu paket lengkap untuk pemandangannya, semua ada di sini. Ada sawah, kebun, juga penampakan gunung Pangrango membentang terlihat jelas dari kawasan vila ini.

Viewnya baguss (foto:dokpri)


Degung Hillside juga memiliki beberapa tipe cottage, di antaranya :


  1. Kecapi , 
Vila dengan 1 kamar tidur ini memiliki beberapa fasilitas seperti AC, air panas untuk mandi, LCD TV, peralatan membuat teh/kopi, perlengkapan mandi, dan tipe kamar yaitu non-smoking room. Harganya sekitar Rp 800.000/malam sudah termasuk sarapan untuk 2 orang. Di setiap unit tipe Kecapi terdapat private gazebo untuk bersantai dengan total ada 5 unit dengan tipe ini.


      2. Suling

Vila berisi 3 kamar tidur ini memiliki fasilitas yang hampir sama dengan tipe Kecapi. Dengan harga Rp 1.600.000/malam, pemandangan bagian terasnya menghadap langsung ke area kids high ropes, lapangan bermain bola dan juga persawahan. Total terdapat 2 unit untuk tipe ini.


     3. Saron
Tipe Saron yang kami tempati (foto:degunghillside.com)

Nah, waktu itu saya menginap di tipe vila ini. Dengan biaya sebesar Rp 4.200.000/malamnya, kami mendapat 8 kamar tidur yang tersebar di 2 lantai. Fasilitas di dalamnya pun hampir sama dengan 2 tipe unit sebelumnya. Perbedaannya terletak pada ruang kumpul keluarga yang terbilang luas dilengkapi magic jar, dispenser dan meja makan untuk santap bersama. Total ada 2 unit untuk tipe ini.

Resto di samping kolam renang (foto:dokpri)
Beda ya tampilan kolam renangnya saat malam hari (foto:dok kakak sepupu)

Resor ini juga memiliki area bermain outbound untuk anak-anak, kolam renang untuk anak dan dewasa, juga lapangan bola. Mobil safari juga tersedia untuk mengantar penghuni vila keluar masuk dari area parkir mobil vila menuju pintu gerbang vila yang jaraknya lumayan jauh.

Si Kakak tampak happy bermain outbound (foto:dokpri)


Oh iya, di masing-masing vila tidak ada dapur ya, Mak. Jika kita membawa bahan mentah makanan dan ingin dimasak, kita bisa meminta bantuan petugas resto vila untuk menggoreng atau merebusnya. Sebagai tanda terima kasih, kita bisa memberi tip seikhlasnya untuk petugasnya.

Foto keluarga dulu yaa. Sayang banyak yang ga ikutan, ada yang lagi bobo, di kamar dll (foto:dokpri)


Kelebihan vila ini karena jaraknya yang tidak jauh dari Jakarta, untuk mendapatkan suasana tenang khas pedesaan, kita enggak perlu pergi jauh bermacet-macetan seperti jika kita menuju Puncak Pass yang padat pengunjungnya. 

Renovasi di beberapa titik tidak dirasa mengganggu mengingat beberapa kelebihan yang dimiliki vila ini.

Sebelum pamit pulang, tak lupa foto-foto lagi (foto:dokpri)


Foto dulu, Makk. Jarang-jarang ketemu sawah kayak gini (foto:dokpri)


Komentar

  1. aah, sayang aku udh telanjur pesen villa utk 27 apr besok du daerah sana juga. udh planning lama aku dan temen2 kantor mau refreshing ke puncak mba. sengaja kita cari jg kawasan villa yg bisa lihat gunung dan daerahnya asri begini. biar ga sumpek yaaaa ama kerjaan kantor yg ga abis2 :D. cm sayangnya villa yg di atas ga bisa masak , walopun bisa minta tlg ke pengurus villa yaa. Agak repot kalo ini, krn aku dan temen2 udh bikin plan bakal barbeque an dan masak sendiri :D. makanya kmrn salah satu syarat villa yg kita cari hrs ada dapur dan grill di tamannya :D.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Musim Hujan Kembali Datang, Waspadai DBD dan Gejalanya

Musim hujan kembali datang.. brrr dingin dan mager, itu yang sering terlintas di kepala saya tiap kali teringat tentang musim hujan. Tapi faktanya mam, selain hawa dingin yang bikin mager, ternyata hujan yang turun terus menerus dan genangan air sesudahnya di sepanjang jalan, bisa menjadi surga loh untuk nyamuk berkembang biak dengan leluasa. Hal ini pula yang menyebabkan penyebaran DBD banyak terjadi saat musim hujan. Biasanya bagi kebanyakan orang, termasuk saya pun kalau sering kehujanan, kondisi tubuh pun menjadi tidak fit. Nah saat imun tubuh berkurang, saat itulah si virus DBD ini masuk menyerang tubuh kita. Karena sistem imun tubuh pada anak-anak belum sempurna, hal ini juga yang menyebabkan penyakit DBD lebh sering menyerang pada anak. Nyamuk Aedes Aegypti (foto:wikipedia.com) DBD itu sendiri adalah kepanjangan dari Demam Berdarah Dengue yang disebabkan oleh infeksi virus DBD di tubuh kita yang disebarkan lewat gigitan nyamuk betina jenis Aedes Aegypti. Gejala DBD p...

Guantanamo Diary- Diari Terampasnya HAM Seorang Napi

Secara tidak sengaja, buku ini awalnya saya comot begitu saja saat tak sengaja melihatnya di sebuah rak buku di sebuah toko buku besar di pusat perbelanjaan tak jauh dari rumah.  Pertimbangan saya saat itu hanya menilik lewat kover buku yang berwarna cerah dan blurb yang menyentak di bagian belakang buku. Dan setelah membacanya, saya langsung terhanyut dengan kisah yang dialami sang penulis-Mohamedou Ould Slahi- yang nyatanya sampai saat ini pun dirinya tak pernah menyangka dipaksa mendekam di dalam penjara terkejam di dunia-Guantanamo. Tanpa berbuat kesalahan apapun, ia menjadi tertuduh anggota teroris oleh Amerika. Miris namun begitu banyak hikmah yang terkandung di buku ini. Saat membacanya, hati saya ikut gelisah yang akhirnya saya tuangkan ke dalam sebuah tulisan dan Alhamdulillah dimuat di  Koran Jakarta, 15 Nov 2016. Berikut ulasannya. Kesaksian dari Neraka Guantanamo Judul Buku    : Guantanamo Diary Penulis   ...

Resensi Buku Hanya Cinta-Nya, Tujuan Jiwa Ini Terlahir ; Menghindari Sikap Lalai dan Kesia-siaan Hidup

Judul       : Hanya Cinta-Nya, Tujuan Jiwa Ini Terlahir Penulis    : Riawani Elyta & Risa Mutia Penerbit  : Quanta Cetakan   : 2019 Tebal       : 234 halaman ISBN       : 978-623-00-0386-8 Disadari atau tidak, gaya hidup hedonisme merebak secepat pertumbuhan jamur di musim hujan. Pesatnya kemajuan teknologi berimbas pada jumlah pemakai sosial media yang meningkat drastis ikut berperan dalam perkembangan gaya hidup konsumtif berlebihan dan menonjolkan kepuasan duniawi semata. Jika tidak diimbangi dengan kecerdasan rohaniah, tentunya banyak manusia akan terjerumus pada kemilau dunia yang sifatnya sesaat. Karena sesungguhnya, dunia ini hanyalah setetes air. Kalau kau tak dapat, jangan sedih, karena yang tak kau dapat hanya setetes. Dan kalau kau dapat, jangan bangga, karena yang kau dapat hanya setetes (hal.61). Melalui buku ini, penulis mengajak pembacanya agar tidak lalai menyikapi k...