Langsung ke konten utama

Rahasia Seni Berbicara Bersama Alia Rahma

 

Membahas tentang kemampuan berbicara di depan umum, rasanya keahlian satu ini memang sangatlah diperlukan di masa digitalisasi seperti sekarang. 

Saya tau banget gimana sulitnya berbicara di depan banyak orang. Saat semua orang berdiri menatap kita, menunggu apa yang akan kita ucapkan, rasanya isi kepala bisa seketika nge-blank jika materi yang akan dibahas tidak kita kuasai dengan baik. Ditambah munculnya rasa grogi bikin situasi makin menjadi. 


Saya pernah mengalami hal itu. Momen tiba-tiba yang tidak pernah disiapkan sebelumnya. Mulut rasanya berat bahkan untuk sekedar berucap. Rasanya pengen kabur aja dari momen tersebut. Untungnya hal tersebut sudah berlalu dan menjadi pelajaran berharga untuk saya agar terus meng-upgrade kemampuan public speaking. 


Dan Jumat sore kemarin menjadi hal yang tak bisa dilewatkan begitu saja. Lagi-lagi Indonesia Social Blogpreneur atau ISB mengadakan talkshow penuh manfaat untuk mengupgrade skill para anggotanya. Kali ini membahas tentang Public Speaking bertema “The Importance of Public Speaking” bersama narasumber kece, Alia Rahma sebagai jurnalis, news anchor juga communication specialist. Yuhuuu.. bener aja, talkshow melalui zoom selama hampir 2 jam itu dibawakan Mbak Alia dengan sangat dinamis dan penuh insight baru untuk para pesertanya. Berikut ulasan yang sudah saya rangkum sebelumnya.



Pentingnya Public Speaking


The art of speaking leaves an impression and makes it easier to interact with the people it concerns


Pembahasan materi talkshow dimulai dengan sapa hangat dari Mbak Alia Rahma yang begitu berenergi. Meski lewat zoom, energi dari narasumber bisa saya rasakan sampai ke balik layar. Hmmm… ternyata itulah poin awal yang akan dibahas oleh Mbak Alia. Pentingnya energi dan semangat dari gestur tubuh dan intonasi suara sang narasumber agar bisa sampai kepada audiensnya. 


 “THE ENERGY” 

Energi di sini berupa “rasa, daya, semangat” pada apa yang dibahas oleh narasumber dan dapat dirasakan oleh para audiens yang menyimaknya. Dengan energi tersebut, saya sebagai peserta webinar pun menjadi melek dan semangat menyimak materi yang diberikan.

Kemudian, Mbak Alia juga memaparkan untuk berbicara di depan umum, seseorang memerlukan banyak energi serta rasa percaya diri dalam menghadapi berbagai audiens di hadapannya. Sebagai seorang public speaker, wajib untuk menjaga rasa percaya dirinya saat berbicara di depan. Untuk mendapatkan rasa percaya diri itu bisa dengan beberapa cara misalnya dengan menguasai materi yang akan dibahas, memakai outfit yang sesuai dan pantas serta nyaman digunakan selama acara berlangsung.

Sesi webinar berjalan semakin seru. Membahas tentang Speaker’s Impact, Alia mengatakan ada tiga hal utama yang menjadi titik perhatian audiens dari seorang pembicara.


3 KUNCI YANG DIPERHATIKAN AUDIENS DARI SEORANG PEMBICARA :

1. Apa yang dipakai (penampilan) 55%

    Dalam ranah public speaking, penampilan seorang pembicara selalu menjadi hal pertama yang diperhatikan oleh para audiensnya. Hal ini mencakup keseluruhan penampilan mulai dari gaya berpakaian yang dikenakan, gestur anggota tubuh, senyuman dan kontak mata, semuanya sangat berpengaruh pada kesan dari para audiens terhadap pembicara tersebut.

2. Gaya berbicara (38%)

    Seperti gaya berbicara yang ditampilkan Alia Rahma selama webinar zoom berlangsung. Pembawaannya yang dinamis, intonasi suara yang penuh energi dengan artikulasi yang jelas mampu menyedot perhatian audiens untuk fokus padanya selama talkshow berlangsung. 

3. Apa yang dibicarakan (7%)

    Meski persentasenya terlihat sangat kecil, Isi dari materi yang dibahas juga menjadi bagian yang tak kalah penting. Seorang pembicara juga harus menyiapkan dan memahami hal ini sebaik-baiknya agar audiens bisa menerima dan mengerti materi yang dibahas di acara tersebut. 



Saat ketiga kunci di atas sudah disiapkan, yang tak kalah penting adalah menghilangkan rasa grogi saat berdiri di hadapan orang banyak. Untuk hal ini, Mbak Alia memberikan beberapa tips jitu untuk menghilangkan rasa grogi sesuai pengalamannya sebagai seorang Public Speaker, berupa : 

Positive intention, preparation, pray

Ingatlah niat awal kita sebagai seorang pembicara, tentunya untuk berbagi ilmu dan hal bermanfaat kepada para audiensnya. Niat baik, persiapan yang sunggguh-sungguh serta berdoa sebelum acara akan sangat membantu keseluruhan penampilan seorang pembicara selama acara berlangsung. 


Breath

Saat rasa grogi datang menyerang, cobalah untuk menarik napas dalam-dalam secara perlahan. Hal ini dapat membantu menenangkan hati dan membuat fokus pikiran. 


Control

Selama sesi pembicara berlangsung, usahakan untuk bisa mengontrol isi pikiran kita sebagai seorang pembicara. Jangan biarkan otak kita terintimidasi dengan hal-hal di luar jangkauan kita seperti banyaknya jumlah audiens, sikap audiens selama sesi berlangsung dsb. Lebih baik untuk fokus kepada hal-hal yang bisa kita kendalikan seperti gaya berbicara kita dan isi materi yang akan kita sampaikan sebagai pembicara.


Smile

Cara terakhir untuk menghilangkan rasa grogi saat berbicara di depan adalah TERSENYUM. Yap cara ini sangat ampuh untuk membantu mengusir rasa grogi sebagai seorang pembicara.


Selain beberapa hal di atas, Mbak Alia Rahma juga mengingatkan tentang pentingnya intonasi suara dan perlunya penekanan (power) suara dalam public speaking. Ia juga menjelaskan tentang beberapa elemen dalam komunikasi yang terbagi menjadi dua elemen, yaitu elemen verbal dan elemen non verbal. 


Untuk elemen-elemen verbal komunikasi terdiri dari : 

1. Pace, jeda atau cepat lambatnya kita bicara 

    Terlalu cepat berbicara akan membuat audiens tidak memahami materi yang dibicarakan. Sedangkan pace yang terlalu lambat akan membuat audiens mengantuk dan bosan. 

2. Articulation 

    Pengucapan yang jelas sangat penting untuk membuat audiens paham dengan materi yang disampaikan oleh pembicara.

3. Pitch (tone)

    Penggunaan melodi atau nada suara yang tepat dapat membuat gaya berbicara seorang pembicara terlihat dinamis dan tidak monoton untuk didengarkan.

 4. Accentuation 

    Aksen saat berbicara itu juga sangat penting. Berikan tekanan suara pada poin penting yang ingin ditonjolkan saat pembahasan materi berlangsung.

  5. Volume 

    Pastikan volume suara sesuai dengan kondisi dan situasinya. Tidak terlalu pelan sehingga sulit didengar. Juga tidak terlalu besar agar audiens merasa nyaman saat pembicara berbicara di depan.

6. Intonation 

    Supaya tidak monoton, penggunaan intonasi suara sangatlah diperlukan. 

7. Pronounciation 

    Pengucapan yang benar membuat audiens paham tentang apa yang disampaikan oleh pembicara. Saat menyiapkan materi, cek kemungkinan adanya istilah-istilah asing yang sulit pengucapannya dan latihan terlebih dahulu agar saat waktunya tampil nanti, kita sudah terbiasa dan tidak gagap saat mengucapkan istilah asing tersebut. 

8. Pause 

    Memberi jeda setelah berbicara memberi waktu untuk audiens agar bisa mencerna materi yang diberikan. Audiens juga tidak mendapat kesan capek atau lelah mendengarkan dengan adanya jeda tersebut. 


Selain elemen-elemen verbal dalam komunikasi yang memberi “kehidupan” dari kata-kata yang diucapkan, Mbak Alia juga menjelaskan tentang elemen-elemen non verbal komunikasi di antaranya : 

1. Postur tubuh yang tegap dan tidak bungkuk

2. Ekspresi wajah yang ceria dan antusias

3. Kontak mata

4. Gestur tubuh

5. Penampilan (dress to impress)


Di sela-sela sesi talkshow, Mbak Alia juga memberi tes interaktif dengan para peserta alkshow tersebut. Jeda materi dengan adanya tes membaca dengan intonasi. Di bagian mana suara harus ada penekanan, itu juga sangat jelas dijelaskan oleh Mbak Alya sebagai narasumber.


Story Telling Sebagai Penguat 

Story telling yang bagus tentunya juga didukung oleh kemampuan public speaking yang bagus. Mbak Alia memberi contoh misalnya untuk seorang news anchor atau food vlogger, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar videonya enak dilihat dan didengar yaitu : 

1. Teksnya dibaca terlebih dahulu, agar kita paham apa poinnya 

2. Dibuat intonasinya yang nyaman dengan kita

3. Feel free untuk mengganti kata-kata yang tidak familiar dengan kita

Jadilah diri sendiri (genuine) tanpa harus memaksakan diri untuk terlihat formal atau menjadi orang lain. Beware of your personal style, jangan berusaha menjadi orang lain.


Sesi Tanya Jawab Bersama Alia Rahma

Sesi tanya jawab juga diberikan untuk peserta yang ingin bertanya. Beberapa contoh pertanyaan yang muncul beberapa di antaranya sebagai berikut : 

Pertanyaan pertama

Bagaimana cara mengatasi audience remaja yang suka sibuk sendiri saat kita berbicara sebagai narasumber di depan ?

Jawaban dari Mbak Alia

Yang pertama kita siapkan apa yang mau disampaikan, apa yang membuat anak remaja tertarik, kreatif mengisinya supaya audience remaja tetap tune in. Libatkan mereka dengan sesi tersebut. Di awal sesi coba untuk libatkan mereka dengan pertanyaan yang relate dengan mereka agar mereka tidak ngobrol sendiri. Karena kalau mereka sudah ngobrol sendiri, akan sulit untuk mengajak mereka kembali fokus mendengarkan pembicaraan narasumber di depan. 


Pertanyaan kedua 

Bagaimana agar energi narsum tetap on meskipun harus berbicara dari pagi sampai sore?

Jawaban dari Mbak Alia

Jangan paksakan untuk berbicara terus dari pagi sampai sore tapi buatlah agar sesi tersebut menjadi interaktif dan lebih hidup. Contohnya dengan bertanya kepada audiens atau memberikan games kepada audiens. Nyatanya berbicara dari pagi sampai sore memang sangat melelahkan. Menjaga endurance bisa dengan banyak minum air putih dan ambil jeda untuk beristirahat sejenak. 




Dan tanpa terasa sesi talkshow 90 menit hampir berakhir. Di ujung sesi, Mbak Alia memberi materi bonus untuk dibahas mengenai materi personal branding. Berikut sedikit ulasannya.


Personal Branding


Sebuah image yang ingin kita buat supaya kita dikenal sesuai brand yang kita inginkan 

 Jeff Bezos


Pemaparan dari Mbak Alia sangatlah lugas dan jelas. Bahwa personal branding kita hanya bisa diramu. Personal  branding is not bragging. It's letting people know who you are and what you do. Bukan kita yang berbicara kalau kita begini kita begitu, tapi orang lain lah yang menilai kita. 

Pada intinya, your brand is what other people say about you when you're not in the room.

Tujuan Personal Branding untuk membentuk :

1. Top of mind

2. Business and career

3. Collaboration

4. Benefit for others

5. Finding self


How do you see me?

Appearance/manner/pose/impression


Personal branding is not about you. It's about putting your stamp on the value you deliver to others.

Personal branding bukan tentang anda. Ini tentang memberi stempel anda pada nilai yang anda berikan kepada orang lain. 

Jadi personal branding kalau sudah tervalidasi oleh orang lain, maka personal branding itu sudah melekat pada diri kita. 


Gimana, gimana? materi yang dibahas oleh Mbak Alia sungguh penuh insight ya, teman. 


Selain bagusnya isi materi di talkshow tersebut, wajib untuk diingat pula bahwa selalu ada kali pertama untuk setiap hal. Bahkan seorang ahli public speaking pun, dulunya juga memerlukan proses dan pengalaman yang tidak sedikit untuk bisa mencapai posisinya sekarang. So, jangan tunda lagi untuk mulai latihan berbicara di depan cermin ataupun orang terdekatmu, ya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alami Gejala Mata Kering, Insto Dry Eyes Solusi Tepat Mengatasinya

Menjaga kesehatan mata kadang sering luput dari prioritas seseorang, termasuk diri ini salah satunya. Kebanyakan orang hanya ingat untuk menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga serta pola makan yang sehat. Padahal ada satu yang sama pentingnya untuk dijaga yaitu mata sebagai panca indera penglihatan. Kalau mata lagi terasa sakit, mata pegal atau mata kemerahan, baru deh terasa betapa pentingnya organ tubuh yang satu ini.  Sebagai seorang freelance writer yang kerjanya lebih sering menatap layar, baik itu layar ponsel ataupun laptop, kadang ada saja momen di mana tiba-tiba mata saya terasa gatal, berair, terasa pedih dan panas atau bahkan kemerahan. Biasanya gejala mata kering akan muncul kalau saya sudah terlalu lama menatap layar saat bekerja. Apalagi di saat deadline tulisan sedang banyak-banyaknya. Gejala Mata Kering Selain beberapa tanda di atas, gejala mata kering umumnya mata akan terasa seperti berpasir, nyeri, mata terasa lelah dan lebih banyak mengeluarkan k...

Musim Hujan Kembali Datang, Waspadai DBD dan Gejalanya

Musim hujan kembali datang.. brrr dingin dan mager, itu yang sering terlintas di kepala saya tiap kali teringat tentang musim hujan. Tapi faktanya mam, selain hawa dingin yang bikin mager, ternyata hujan yang turun terus menerus dan genangan air sesudahnya di sepanjang jalan, bisa menjadi surga loh untuk nyamuk berkembang biak dengan leluasa. Hal ini pula yang menyebabkan penyebaran DBD banyak terjadi saat musim hujan. Biasanya bagi kebanyakan orang, termasuk saya pun kalau sering kehujanan, kondisi tubuh pun menjadi tidak fit. Nah saat imun tubuh berkurang, saat itulah si virus DBD ini masuk menyerang tubuh kita. Karena sistem imun tubuh pada anak-anak belum sempurna, hal ini juga yang menyebabkan penyakit DBD lebh sering menyerang pada anak. Nyamuk Aedes Aegypti (foto:wikipedia.com) DBD itu sendiri adalah kepanjangan dari Demam Berdarah Dengue yang disebabkan oleh infeksi virus DBD di tubuh kita yang disebarkan lewat gigitan nyamuk betina jenis Aedes Aegypti. Gejala DBD p...

Guantanamo Diary- Diari Terampasnya HAM Seorang Napi

Secara tidak sengaja, buku ini awalnya saya comot begitu saja saat tak sengaja melihatnya di sebuah rak buku di sebuah toko buku besar di pusat perbelanjaan tak jauh dari rumah.  Pertimbangan saya saat itu hanya menilik lewat kover buku yang berwarna cerah dan blurb yang menyentak di bagian belakang buku. Dan setelah membacanya, saya langsung terhanyut dengan kisah yang dialami sang penulis-Mohamedou Ould Slahi- yang nyatanya sampai saat ini pun dirinya tak pernah menyangka dipaksa mendekam di dalam penjara terkejam di dunia-Guantanamo. Tanpa berbuat kesalahan apapun, ia menjadi tertuduh anggota teroris oleh Amerika. Miris namun begitu banyak hikmah yang terkandung di buku ini. Saat membacanya, hati saya ikut gelisah yang akhirnya saya tuangkan ke dalam sebuah tulisan dan Alhamdulillah dimuat di  Koran Jakarta, 15 Nov 2016. Berikut ulasannya. Kesaksian dari Neraka Guantanamo Judul Buku    : Guantanamo Diary Penulis   ...