Langsung ke konten utama

Berdayakan UMKM, BRI Terus Rangkul Puluhan Juta Usaha Ultra Mikro dan UMKM Tanah Air

 Kalau ditanya soal apa kesan saya tentang BRI, kesan pertama saya dengan Bank ini, adalah humble dan menjadi rumah tempat menabung untuk semua kalangan.

Gimana nggak, saya mendapat kesan ini berdasarkan pengalaman sendiri. Waktu sedang menginap di rumah seorang kerabat, saya bertandang ke pasar tradisional tak jauh dari rumah kerabat tempat saya menginap, tepatnya di salah satu kawasan di Jakarta Utara. Saat sedang berjalan mencari bahan pangan yang akan dibeli, mata saya tertarik pada sebuah antrian cukup panjang di depan sebuah ruko kecil di tengah pasar. Antrian itu mengular dari dalam ruko, sampai ke bagian teras ruko berada. 


Mereka yang mengantri terlihat membawa kantong kresek hitam besar (mungkin isinya berupa uang) bahkan beberapa di antaranya dengan santai membawa uang gepokan kertas yang digenggam di tangan  dengan pecahan nominal Rp 2000-an, Rp 5000-an dan nominal uang puluhan ribu lainnya. Mereka rata-rata adalah pedagang pasar yang akan menabung. Antusiasme semangat menabung sangat terlihat di wajah masing-masing.


Saya pun menengadah, ingin tahu Bank apa yang berada di tengah-tengah pasar tradisional seperti ini. Ternyata Bank itu adalah Bank BRI. Diam-diam saya pun merasa kagum dalam hati, keren juga Bank ini, karena mau menyediakan wadah agar orang-orang di pasar bisa dengan mudah menabung dan menyimpan uang mereka. Bahkan jadi bisa menyisihkan keuntungan untuk ditabung dari hasil jualan mereka setiap harinya.


Tapi itu real pendapat saya saja, loh. Nyatanya BRI di usianya yang ke-128 tahun tentunya sudah melekat di banyak hati warga Indonesia lainnya. Konsep yang dimilikinya tidak hanya menyasar kalangan warga berduit saja, tapi juga kalangan masyarakat sederhana dengan pendapatan harian seperti para pedagang di pasar-pasar tradisional misalnya. 


Sebagai bank milik pemerintah terbesar di Indonesia, BRI memiliki ribuan gerai hampir di seluruh kota di Indonesia. Dengan program tabungannya berupa BRI Simpedes yaitu jenis tabungan dengan setoran awal terjangkau disertai biaya admin bulanan yang rendah. Jenis tabungan ini tentunya mengajak masyarakat untuk terbiasa menabung, berapapun uang yang mereka punya bisa disimpan ke dalam tabungan. Dengan setoran awal hanya Rp 50.000 dan setoran berikutnya Rp 10.000, nasabah tidak perlu menunggu punya uang banyak untuk hanya sekedar menabung di Bank. 


BRI Sebagai Pahlawan UMKM dan Bank untuk Semua Lapisan Masyarakat


Dengan berbagai program yang dimiliki, BRI sangat berperan menyokong pertumbuhan dan peningkatan laju UMKM di Indonesia. Selain menyediakan segmen tabungan Simpedes untuk masyarakat kecil sampai ke pelosok desa, BRI juga telah berupaya konkret memberdayakan segmen ultra mikro dan UMKM di Indonesia. Salah satunya dengan program unggulan BRI berupa Program Kredit Usaha Rakyat (KUR).


Terbukti sebagai Bank penyalur KUR terbesar di Indonesia, istilah BRI untuk Indonesia bisa disebut benar adanya. Dilihat dari keberhasilan BRI menyalurkan dana pinjaman untuk UMKM selama lebih dari 1 abad sampai dengan tahun 2023 ini telah mencapai Rp 1.015 triliun atau setara dengan Usd 65 miliar. Adanya segmen usaha ultra mikro di Indonesia yang terus bertumbuh mencapai 65 juta unit usaha, yang sebanyak 14 juta usaha ultra mikro tersebut tidak mendapat akses sama sekali untuk pendanaan kredit dari sumber formal maupun informal ikut pula mendorong BRI untuk merangkul lebih banyak UMKM hingga ke usaha ultra mikro.


Dengan adanya Holding ultra mikro (UMi) yang baru terbentuk kurang lebih 2 tahun, Holding UMi telah berhasil merangkul sebanyak lebih dari 37,3 juta nasabah kredit dengan total pembiayaan mencapai Rp 614,9 triliun. Hal ini makin menguatkan posisi Bank BRI sebagai bank penyalur kredit khusus ultra mikro dan UMKM Indonesia. Jadi tepat rasanya kalau BRI disebut sebagai Pahlawan UMKM di Indonesia. 


Lebih jauh, segmen UMKM yang bisa mendapat bantuan kredit dari BRI berupa sektor perdagangan, industri pengolahan, pertanian, aktivitas kesehatan, aktivitas jasa keuangan, dan sektor kesenian hiburan. Selain KUR dan Holding UMi, BRI juga memiliki dua program pemberdaya UMKM lainnya berupa program BRI Ceria dan program BRI Sparkling untuk jenis UMKM di sektor yang berbeda. 

Untuk BRI Ceria, program ini berupa bantuan pemberian modal, pendampingan sekaligus pelatihan kepada lebih dari 1 juta UMKM di Indonesia. Sedangkan untuk program BRI Sparkling berfokus pada sektor UMKM kuliner dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 500 ribu UMKM kuliner. 


Digitalisasi BRI 


Selain berkomitmen memberdayakan usaha ultra mikro dan UMKM di Indonesia, BRI juga terus mengembangkan layanannya lewat transformasi digitalisasi BRI sebagai komitmennya untuk menyediakan layanan perbankan yang mudah, cepat dan aman bagi semua nasabahnya. 


Dalam hal ini, aplikasi BRImo singkatan dari BRI Mobile menjadi aplikasi digital BRI untuk melayani semua nasabahnya. Selain BRImo, ada pula BRISpot sebagai terobosan digitalisasi BRI untuk mempercepat proses kredit mikro nasabah jadi lebih efisien, cepat, paperless dan digital base. Dengan aplikasi ini, waktu proses kredit yang biasanya memerlukan waktu 2 minggu, bisa dipangkas menjadi cukup 1 hari saja. Bank BRI pun yakin transformasi digitalisasi yang dilakukannya selain meningkatkan efisiensi, juga akan meningkatkan produktivitas intern mereka.  


BRI selain menegaskan posisinya sebagai Pahlawan UMKM, juga berkomitmen serta berkelanjutan melakukan prinsip ESG berupa prinsip yang berpegang pada Environmental (lingkungan), Social (sosial) dan Governance (tata kelola yang baik).


Di segmen sosial, BRI membuat program “Desa BRILiaN” yang menitikberatkan pada peningkatan ketahanan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat desa. Terdapat lebih dari 2.400 Desa BRILiaN di seluruh Indonesia. Desa yang terpilih akan mendapatkan berbagai pelatihan untuk peningkatan potensi pengurus BUMDes dan perangkat desa serta para pelaku UMKM di desa. Dengan segala pencapaian dan perwujudannya, BRI membuktikan bahwa melayani dan memberdayakan sektor UMKM tidak hanya berbicara tentang bisnis dan keuntungan saja, melainkan tentang perwujudan kesejahteraan sosial. 


Saya pun kembali teringat cerita seorang kawan. Kawan saya itu merasa sangat terbantu dengan adanya program KUR dari BRI. Menurutnya, program KUR ini sangat membantu pedagang-pedagang kecil sepertinya yang memang membutuhkan pasokan modal untuk mengembangkan usahanya. Prosesnya juga sangat mudah tanpa kesulitan berarti. Hanya dengan jaminan BPKB motor matic-nya yang jika dijual nilainya tak seberapa, ia bisa mendapatkan pinjaman modal mencapai Rp 20 juta. Sebuah angka yang cukup besar untuk pengembangan sebuah usaha. Proses pencairannya juga sangat cepat sekitar 2 minggu mulai dari tahapan pengajuan, pengecekan kelengkapan berkas seperti SIUP, fotocopy KTP dan KK, survey tempat usaha sampai uangnya cair dan bisa digunakan. Bunganya pun terbilang sangat rendah dan sangat meringankan para kreditur. Dengan adanya review dari teman saya ini, pantaslah kalau BRI disebut sebagai pahlawan bagi jutaan pemilik UMKM di Indonesia. 


Lagi-lagi, Bank BRI mendapat tempat tersendiri di hati saya dengan segala kebijakannya yang meringankan banyak masyarakat Indonesia. So, Maju terus BRI untuk Indonesia.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alami Gejala Mata Kering, Insto Dry Eyes Solusi Tepat Mengatasinya

Menjaga kesehatan mata kadang sering luput dari prioritas seseorang, termasuk diri ini salah satunya. Kebanyakan orang hanya ingat untuk menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga serta pola makan yang sehat. Padahal ada satu yang sama pentingnya untuk dijaga yaitu mata sebagai panca indera penglihatan. Kalau mata lagi terasa sakit, mata pegal atau mata kemerahan, baru deh terasa betapa pentingnya organ tubuh yang satu ini.  Sebagai seorang freelance writer yang kerjanya lebih sering menatap layar, baik itu layar ponsel ataupun laptop, kadang ada saja momen di mana tiba-tiba mata saya terasa gatal, berair, terasa pedih dan panas atau bahkan kemerahan. Biasanya gejala mata kering akan muncul kalau saya sudah terlalu lama menatap layar saat bekerja. Apalagi di saat deadline tulisan sedang banyak-banyaknya. Gejala Mata Kering Selain beberapa tanda di atas, gejala mata kering umumnya mata akan terasa seperti berpasir, nyeri, mata terasa lelah dan lebih banyak mengeluarkan kotor

Teruntuk One Of My Wishlist, Bersabarlah Sampai Waktunya Treatment NgeZAP Pertamaku di ZAP Clinic

B aru sedetik rasanya saya mengusapkan sunscreen ke wajah, saat si bungsu yang sudah rapi dengan seragamnya berlari mendekat, "Mah.. ayo, berangkat." Saya mengangguk-angguk sambil mengoleskan lipbalm berwarna pink pada bibir, lalu menggamit tangan si kecil, "Yuk, yuk, Mama udah siap."  Tidak ada polesan bedak. Apalagi blush-on merah jambu yang membuat wajah merona. Betapa sederhananya wajah saya tiap mau keluar rumah bahkan saat hendak mengantar anak tiap pagi ke sekolah. Cukup sunscreen dan lipbalm agar bibir tak kering, rasanya sebagai ibu rumah tangga, saya sudah cukup siap menghadapi dunia di luar sana. Uhuukk. Mungkin bagi sebagian orang, dua item andalan saya tadi tidaklah cukup untuk melindungi kulit wajah sehari-hari. Namun setiap orang pastinya punya hal-hal prioritas yang berbeda dalam hidupnya, bukan? Daftar Keinginan Seorang Ibu Meski begitu, saya juga punya sih daftar keinginan tentang hal-hal ataupun beberapa item yang saya inginkan di kemudian hari. S

Apa Rasanya Tidur di Tengah Laut Singapura?

Masih ingat dengan kapal pesiar ikonik di film Titanic yang dibintangi aktor Leonardo Dicaprio?  Saat menonton film itu bertahun-tahun lalu, saya ikut terpesona dengan kemewahan dan kemegahan kapal pesiar di film ini, berbobot 46.328 ton, dengan panjang 259 meter dan tinggi mencapai 53,3 meter, kapal ini seumpama istana terapung dengan segala fasilitas lengkapnya.  Setelah melihat film itu, muncul sedikit keinginan untuk ngerasain liburan di tengah laut di atas kapal pesiar mewah. Sensasinya pasti berbeda dengan gaya liburan sebelum-sebelumnya. Siapapun rasanya juga enggak akan nolak kalau ada kesempatan liburan mewah di kapal pesiar ya, kan. Tapi siapa sangka kesempatan itu datang juga tepat di tahun 2014 lalu. Bos di kantor tempat saya dulu bekerja memberi saya kesempatan untuk memimpin sebuah tur yang beragendakan menginap dan beraktivitas di sebuah kapal pesiar mewah dengan rute Singapura- Malaysia-Singapura. Bersama 3 orang rekan lainnya, pengalaman kerja rasa liburan itu berlangs