Langsung ke konten utama

Tak Kenal Maka Tak Sayang ; Awal Berkenalan Dengan OYO Hotel dan Jatuh Cinta Sesudahnya



Siapapun pasti sudah hapal betul dengan ungkapan di atas. Untuk menyayangi suatu hal, biasanya kita perlu mengenalnya terlebih dahulu baru sesudah itu mulai timbul rasa untuk menyayanginya. Begitu juga awal perkenalan saya dengan jaringan OYO Hotels yang tidak disengaja. 

Saat sedang melintas di jalan besar dekat rumah, sebelum perempatan koperasi tepatnya di JL. Jatipadang Raya, mata saya terpaut pada plang papan mencolok berwarna kemerahan bertuliskan OYO Tirthankara Residence. Wah rupanya ada hotel baru di dekat rumah, pikir saya waktu itu. Pemandangan sambil lalu itu pun terlupa begitu saja.


Tampak depan OYO Tirthankara Residence (dokpri)


Sampai akhirnya, beberapa hari kemudian saya melihat postingan status salah satu teman saya yang sedang menginap di sebuah apartemen di daerah Rawa Buaya. Pas saya tanya berapa harga kamar per malamnya, dia menyebutkan sejumlah angka yang membuat saya speechless seketika. Masak sih, dengan rate enggak sampe tiga ratus ribuan per malamnya, kita sudah dapat kamar tipe deluxe double, ber-AC, dapet free-wi fi plus ada fasilitas taman untuk bersantai dan duduk-duduk. Ditambah lagi adanya fasilitas kolam renang, tersedia ukuran kolam untuk dewasa dan juga anak-anak. Penting banget nih biar bisa cibak-cibak main air bareng keluarga. 

Abis itu saya jadi penasaran dong, "memang nama hotelnya apa si?" tanya saya dengan nada kepo.

"Nih, nama apartemennya Collection O 18 Puri Orchard. Murah tapi bagus dong, kan itu termasuk jaringan hotel OYO." ucap teman saya dengan nada bangga.

"Ohhh.. pantes OYO." 

Saya pun mengakhiri percakapan itu dengan berpura-pura sudah tahu tentang jaringan hotel OYO yang terkenal bagus namun enggak bikin kantong kering. Tapi diam-diam, sesudahnya saya pun mulai mencari tahu informasinya lewat internet. Dan berikut gambaran yang saya dapat. 



APA SIH, OYO ITU?


Dari informasi yang saya dapat, OYO ini merupakan jaringan hotel yang menyediakan harga hemat dan berbasis di negara India. kata OYO itu sendiri merupakan kepanjangan dari On Your Own. Di Indonesia pun, OYO baru memulai operasionalnya sejak Februari 2018. Masih tergolong muda ya, tapi perkembangannya tergolong cukup pesat mengingat kehadirannya yang tesebar di lebih dari 123 kota di Indonesia dengan jumlah kamar mencapai lebih dari 1000 kamar.

Memang sih, kalo saya perhatikan, di sekitar tempat saya tinggal saja mulai banyak logo-logo OYO bertebaran di beberapa hotel atau wisma yang saya lewati. Selain itu juga, saya pun bertambah senang karena ternyata dengan bujet yang pas-pasan, sekarang kita bisa dengan mudah mendapat kamar bagus dan murah di tengah kota Jakarta.

Sebenarnya sudah cukup lama keinginan staycation membayang di pelupuk mata. Tapi karena bujet yang ada saat ini dialihkan untuk keperluan pendidikan anak sulung yang cukup besar, kami pun harus menunda sejenak keinginan staycation untuk mencari suasana baru.

Tapi jujur ya, setelah iseng otak-atik beberapa hotel di bawah jaringan OYO di daerah Jakarta, yang memiliki fasilitas kolam renang, ternyata OYO sanggup loh menghadirkannya dengan harga sangat murah. Dapetin hotel murah di Jakarta pun bukan lagi impian.

Contohnya ya, beberapa hotel seperti OYO Flagship 210 Amethyst Kemayoran atau Collection O 18 Puri Orchard yang direkomendasikan teman saya tadi, sempat saya temukan rate kamarnya di bawah harga dua ratus ribu rupiah untuk per malamnya di beberapa tanggal tertentu. Murah banget kan, ya mam?


Main air sepuasnya di Collection O 18 Puri Orchard (foto : oyorooms)


Wishlist aku sekarang sih ya, enggak yang muluk-muluk dulu deh. Pengennya sih, bisa nyoba staycation di Collection O 18 Puri Orchard yang beberapa kali sempat aku lewatin waktu berkunjung ke rumah saudara di daerah Rawa Buaya. Selain bangunannya yang kokoh dan terlihat bagus dari luar, review yang aku lihat tentang hotel ini pun hampir semua memberi nilai bintang 5.




Tipe Deluxe Double Room (foto : oyorooms)



Tampak fasad depan bangunan Collection O 18 Puri Orchard (foto : oyorooms)



Jadi sekarang, untuk yang mau liburan dan prefer hotel nyaman dengan harga ramah di kantong?
Ya, OYO hotel jawabannya.  Jangan lupa follow IG dan twitternya juga yaaa.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Musim Hujan Kembali Datang, Waspadai DBD dan Gejalanya

Musim hujan kembali datang.. brrr dingin dan mager, itu yang sering terlintas di kepala saya tiap kali teringat tentang musim hujan. Tapi faktanya mam, selain hawa dingin yang bikin mager, ternyata hujan yang turun terus menerus dan genangan air sesudahnya di sepanjang jalan, bisa menjadi surga loh untuk nyamuk berkembang biak dengan leluasa. Hal ini pula yang menyebabkan penyebaran DBD banyak terjadi saat musim hujan. Biasanya bagi kebanyakan orang, termasuk saya pun kalau sering kehujanan, kondisi tubuh pun menjadi tidak fit. Nah saat imun tubuh berkurang, saat itulah si virus DBD ini masuk menyerang tubuh kita. Karena sistem imun tubuh pada anak-anak belum sempurna, hal ini juga yang menyebabkan penyakit DBD lebh sering menyerang pada anak. Nyamuk Aedes Aegypti (foto:wikipedia.com) DBD itu sendiri adalah kepanjangan dari Demam Berdarah Dengue yang disebabkan oleh infeksi virus DBD di tubuh kita yang disebarkan lewat gigitan nyamuk betina jenis Aedes Aegypti. Gejala DBD p...

Guantanamo Diary- Diari Terampasnya HAM Seorang Napi

Secara tidak sengaja, buku ini awalnya saya comot begitu saja saat tak sengaja melihatnya di sebuah rak buku di sebuah toko buku besar di pusat perbelanjaan tak jauh dari rumah.  Pertimbangan saya saat itu hanya menilik lewat kover buku yang berwarna cerah dan blurb yang menyentak di bagian belakang buku. Dan setelah membacanya, saya langsung terhanyut dengan kisah yang dialami sang penulis-Mohamedou Ould Slahi- yang nyatanya sampai saat ini pun dirinya tak pernah menyangka dipaksa mendekam di dalam penjara terkejam di dunia-Guantanamo. Tanpa berbuat kesalahan apapun, ia menjadi tertuduh anggota teroris oleh Amerika. Miris namun begitu banyak hikmah yang terkandung di buku ini. Saat membacanya, hati saya ikut gelisah yang akhirnya saya tuangkan ke dalam sebuah tulisan dan Alhamdulillah dimuat di  Koran Jakarta, 15 Nov 2016. Berikut ulasannya. Kesaksian dari Neraka Guantanamo Judul Buku    : Guantanamo Diary Penulis   ...

Resensi Buku Hanya Cinta-Nya, Tujuan Jiwa Ini Terlahir ; Menghindari Sikap Lalai dan Kesia-siaan Hidup

Judul       : Hanya Cinta-Nya, Tujuan Jiwa Ini Terlahir Penulis    : Riawani Elyta & Risa Mutia Penerbit  : Quanta Cetakan   : 2019 Tebal       : 234 halaman ISBN       : 978-623-00-0386-8 Disadari atau tidak, gaya hidup hedonisme merebak secepat pertumbuhan jamur di musim hujan. Pesatnya kemajuan teknologi berimbas pada jumlah pemakai sosial media yang meningkat drastis ikut berperan dalam perkembangan gaya hidup konsumtif berlebihan dan menonjolkan kepuasan duniawi semata. Jika tidak diimbangi dengan kecerdasan rohaniah, tentunya banyak manusia akan terjerumus pada kemilau dunia yang sifatnya sesaat. Karena sesungguhnya, dunia ini hanyalah setetes air. Kalau kau tak dapat, jangan sedih, karena yang tak kau dapat hanya setetes. Dan kalau kau dapat, jangan bangga, karena yang kau dapat hanya setetes (hal.61). Melalui buku ini, penulis mengajak pembacanya agar tidak lalai menyikapi k...