Langsung ke konten utama

Iringi Meningkatnya Content Marketing, IDN Media Hadirkan Indonesia Creators Economy


"Duuh, iklan lagi, iklan lagi. Iklannya banyak banget, sih," keluh saya tiap kali menonton televisi.

Tapi itu dulu ya, saat media sosial belum ada dan hiburan visual hanya bisa diakses melalui televisi.

 

Bedanya sekarang, saya termasuk banyak orang lainnya dengan senang hati mengonsumsi konten yang disisipi 'iklan' yang dibuat dan disebarkan di beragam jenis media sosial yang ada.

 

Contohnya saya, dengan sadar dan tanpa keberatan mengikuti akun Tiktok berinisial MB yang awalnya lebih dikenal sebagai seorang Stand Up Comedy atau Komika. Video-video yang ia perankan bersama suami dan balitanya memiliki alur lucu dan sedikit absurd justru membuat saya tertawa dan ketagihan untuk terus menontonnya. Padahal di awal saya sudah tahu kalau video itu disisipi iklan suatu brand tapi saya tidak berhenti untuk terus menontonnya sampai akhir. 



Mungkin karena metode iklan yang menarik serta menghibur ini dikemas berbeda dengan metode iklan konvensional. Ini pula yang dinamakan konsep content marketing yaitu suatu bentuk strategi marketing berupa membuat dan mendistribusikan konten yang mampu menjelaskan bisnis atau suatu brand secara jelas dan informatif. Konten dalam content marketing bisa dalam berbagai bentuk seperti gambar, video, audio, tulisan, dan lain sebagainya.

 

Sedikit lebih saya juga pernah baca tentang pesatnya pertumbuhan teknologi ikut berpengaruh pada perubahan dunia periklanan Indonesia dari metode konvensional ke arah digital.

 

Adanya content marketing membuat jangkauan suatu iklan jadi semakin luas. Dengan cara ini pula, suatu brand bahkan dapat mengenalkan brand atau karyanya ke seluruh dunia.

 

Banyaknya pengguna media sosial yang bertambah dari tahun ke tahun, ikut menambah peluang content marketing menjangkau konsumen melalui media sosial berupa Instagram, YouTube, Tiktok dan lain sebagainya.

 

Karena sekarang zamannya content marketing, content creator muncul menjadi profesi yang cukup menjanjikan dan banyak ditekuni.

 

Bekerja dengan brand, membuat suatu produk terlihat menarik dalam bentuk video, foto ataupun tulisan. Profesi ini memang terasa menjanjikan sejak digital marketing dirasa lebih efektif untuk mengenalkan dan membangun image suatu brand.

 

Banyak konten berupa tulisan (blog), video (YouTube), audio (podcast) yang dibuat oleh masyarakat seperti kita namun nyatanya pesan yang ingin disampaikan bisa menjangkau orang banyak.


Tentang IDN Creator Network


Selain tawaran endorse yang didapat langsung dari akun media sosial yang dimilikinya, biasanya seorang content creator kerap mendapat tawaran bekerja sama dari suatu brand melalui suatu platform konten.

 

Dari peluang ini pula, tepatnya di tahun 2017, IDN Media sebagai perusahaan media platform untuk Millennial dan Gen Z di Indonesia, dengan lebih dari 70 juta pengguna aktif setiap bulannya meluncurkan IDN Creator Network.

Sejak tahun itu pula, IDN Media telah membangun rekam jejak yang sangat baik dalam industri kreator di Indonesia. Sepanjang perjalanannya, IDN Creator Network telah menjadi platform kreator terdepan di Indonesia, yang bekerjasama dengan 10.000+ kreator dan 300+ brand.


Rebranding IDN Creator Network Menjadi Indonesia Creators Economy


Setelah mendapatkan investasi dari sebuah perusahaan teknologi ternama di Indonesia baru-baru ini, IDN Creator Network berevolusi menjadi ICE (Indonesia Creators Economy).

 

ICE akan membangun platform kreator dan marketplace terbesar di Indonesia yang menawarkan kolaborasi antara brand dan kreator dengan sistem kerja yang lebih mudah dan efektif.  Dengan visi untuk mendemokratisasi “creators economy” di Indonesia melalui teknologi, ICE juga akan menawarkan sistem pembayaran dan produk finansial/keuangan untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan dalam setiap kolaborasi. 

 


Untuk tahun pertama, ICE memiliki lima (5) bentuk layanan: content creator marketing, content creator trading, content creator representation, financial technology solutions, dan brand & product development.

 

Menurut Winston Utomo, selaku CEO IDN Media juga menyatakan kegembiraannya dengan adanya peluncuran ICE (Indonesia Creators Economy) di ekosistem IDN Media.

 

Menurutnya pula, dengan adanya peluncuran ICE, IDN Media siap untuk berkembang lebih pesat, berinvestasi lebih agresif, dan tumbuh lebih inovatif di industri kreator Indonesia. Selaras dengan visi perusahaan untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat, IDN Media percaya bahwa ICE akan memberikan kontribusi positif yang masif bagi dunia kreator di Indonesia.



William Utomo, selaku COO IDN Media juga menjelaskan bahwa ICE menawarkan kolaborasi tanpa batas antara brand dan kreator dengan sistem kerja yang lebih mudah dan efektif. Selain itu, platform revolusioner ICE akan mengubah cara kreator konten dan brand berkolaborasi. Ini adalah komitmen kami untuk berkontribusi dan mengembangkan “creators economy” di Indonesia.

 

Dengan tim yang berpengalaman, strategi pemasaran yang dirancang khusus, dan teknologi yang terdepan, ICE adalah rumah bagi para kreator yang memiliki kreativitas tanpa batas dan dampak yang luas.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Musim Hujan Kembali Datang, Waspadai DBD dan Gejalanya

Musim hujan kembali datang.. brrr dingin dan mager, itu yang sering terlintas di kepala saya tiap kali teringat tentang musim hujan. Tapi faktanya mam, selain hawa dingin yang bikin mager, ternyata hujan yang turun terus menerus dan genangan air sesudahnya di sepanjang jalan, bisa menjadi surga loh untuk nyamuk berkembang biak dengan leluasa. Hal ini pula yang menyebabkan penyebaran DBD banyak terjadi saat musim hujan. Biasanya bagi kebanyakan orang, termasuk saya pun kalau sering kehujanan, kondisi tubuh pun menjadi tidak fit. Nah saat imun tubuh berkurang, saat itulah si virus DBD ini masuk menyerang tubuh kita. Karena sistem imun tubuh pada anak-anak belum sempurna, hal ini juga yang menyebabkan penyakit DBD lebh sering menyerang pada anak. Nyamuk Aedes Aegypti (foto:wikipedia.com) DBD itu sendiri adalah kepanjangan dari Demam Berdarah Dengue yang disebabkan oleh infeksi virus DBD di tubuh kita yang disebarkan lewat gigitan nyamuk betina jenis Aedes Aegypti. Gejala DBD p...

Guantanamo Diary- Diari Terampasnya HAM Seorang Napi

Secara tidak sengaja, buku ini awalnya saya comot begitu saja saat tak sengaja melihatnya di sebuah rak buku di sebuah toko buku besar di pusat perbelanjaan tak jauh dari rumah.  Pertimbangan saya saat itu hanya menilik lewat kover buku yang berwarna cerah dan blurb yang menyentak di bagian belakang buku. Dan setelah membacanya, saya langsung terhanyut dengan kisah yang dialami sang penulis-Mohamedou Ould Slahi- yang nyatanya sampai saat ini pun dirinya tak pernah menyangka dipaksa mendekam di dalam penjara terkejam di dunia-Guantanamo. Tanpa berbuat kesalahan apapun, ia menjadi tertuduh anggota teroris oleh Amerika. Miris namun begitu banyak hikmah yang terkandung di buku ini. Saat membacanya, hati saya ikut gelisah yang akhirnya saya tuangkan ke dalam sebuah tulisan dan Alhamdulillah dimuat di  Koran Jakarta, 15 Nov 2016. Berikut ulasannya. Kesaksian dari Neraka Guantanamo Judul Buku    : Guantanamo Diary Penulis   ...

Resensi Buku Hanya Cinta-Nya, Tujuan Jiwa Ini Terlahir ; Menghindari Sikap Lalai dan Kesia-siaan Hidup

Judul       : Hanya Cinta-Nya, Tujuan Jiwa Ini Terlahir Penulis    : Riawani Elyta & Risa Mutia Penerbit  : Quanta Cetakan   : 2019 Tebal       : 234 halaman ISBN       : 978-623-00-0386-8 Disadari atau tidak, gaya hidup hedonisme merebak secepat pertumbuhan jamur di musim hujan. Pesatnya kemajuan teknologi berimbas pada jumlah pemakai sosial media yang meningkat drastis ikut berperan dalam perkembangan gaya hidup konsumtif berlebihan dan menonjolkan kepuasan duniawi semata. Jika tidak diimbangi dengan kecerdasan rohaniah, tentunya banyak manusia akan terjerumus pada kemilau dunia yang sifatnya sesaat. Karena sesungguhnya, dunia ini hanyalah setetes air. Kalau kau tak dapat, jangan sedih, karena yang tak kau dapat hanya setetes. Dan kalau kau dapat, jangan bangga, karena yang kau dapat hanya setetes (hal.61). Melalui buku ini, penulis mengajak pembacanya agar tidak lalai menyikapi k...