Langsung ke konten utama

Mengenal Andaliman, Si Rempah Ajaib Dari Danau Toba

Sebagian orang tiap kali mendengar kata Sumatera Utara, biasanya akan teringat dengan keberadaan Danau Toba. Sebagai danau vulkanik terbesar di dunia, Danau Toba memang kerap menyita perhatian dengan keindahan pemandangannya yang sejuk nan eksotis. Menyusulnya pembukaan The Kaldera Danau Toba untuk umum pada Juni 2019 mendatang, tentunya menambah alasan para wisatawan untuk berlibur ke sana.

Kemegahan Danau Toba 
Namun selain keindahan dan budayanya, tidak banyak orang tahu kalau di Danau Toba sendiri terdapat rempah endemik istimewa bernama Andaliman. Rempah eksotik Danau Toba ini memiliki citarasa yang kuat dan ampuh untuk memperkaya rasa suatu masakan. Sejak dulu pula masyarakat Batak telah memakai Andaliman sebagai rempah andalan di banyak resep masakannya seperti pada menu Arsik Ikan Mas, Mie Gomak, Ikan Naniura, Sambal Andaliman dan masih banyak lagi. Citarasa khas dari Andaliman pula yang menjadikan rasa masakan masyarakat Batak memiliki keunikan tersendiri.

Andaliman, Si Merica Batak
Saat dimakan, Andaliman akan meninggalkan jejak rasa getir, kelu atau kebas di lidah. Rasa kelu di lidah itu disebabkan adanya kandungan hydroxy-alpha-sanshool di dalam rempah yang satu ini. Bentuk buah Andaliman yang bulat kecil bergerombol mirip dengan buah lada. Karena itu pula, rempah satu ini kerap disebut "merica Batak."





Andaliman sendiri memiliki aroma jeruk yang khas. Namun jangan salah paham dengan aroma yang dimilikinya. Karena dibalik kelembutan wangi jeruknya, ada kejutan sensasi pedas 'menggigit' seusai memakannya.

Bentuk pohon Andaliman berupa tanaman perdu dan memiliki batang, ranting dan daun penuh duri. Dulunya tanaman rempah ini cukup sulit ditemukan mengingat penyebaran alami pohon ini berada di hutan. Untuk mendapatkannya pun, warga harus berjalan jauh ke dalam hutan disertai kemungkinan pulang dengan tangan kosong. Sampai akhirnya seorang warga Batak, "Marandus Sirait" berinisiatif untuk membudidayakan tanaman endemik ini.

Bibit Pohon Andaliman
Demi Andaliman, Pak Marandus memilih menjual emas miliknya yang didapat sebagai hadiah Kalpataru pada tahun 2005 untuk membangun Taman Eden 100 yang fokus pada pembudidayaan Andaliman.

Beberapa orang pernah mencoba menanam bibit pohon Andaliman di luar kawasan Danau Toba. Hasilnya bibit pohon Andaliman akan mati dalam kurun waktu 1 bulan. Ini dikarenakan pohon Andaliman hanya bisa tumbuh di tanah sekitar Danau Toba yang memiliki kandungan mineral tertentu yang didapat dari ledakan Gunung Toba pada 800 ribu tahun lalu.

Marandus Sirait, Pelopor Budidaya Pohon Andaliman
Letak ketinggian tanah di antara 1100-1800 meter di atas permukaan laut juga sebagai faktor yang menentukan agar pohon ini bisa tumbuh dan berkembang. Meski begitu, menanam dan merawat pohon Andaliman perlu keterampilan tersendiri. Pohonnya cocok ditanam di tanah yang gembur dan lembab tapi tidak terendam air. Pohon ini juga memerlukan keberadaan pohon lain sebagai penaungnya agar tidak terkena langsung sinar matahari.

Saat ini pemerintah Indonesia sendiri tengah mempromosikan Andaliman sebagai produk unggulan desa dari Danau Toba. Andaliman berinovasi dan dimodifikasi ke dalam 336 resep masakan seperti Spagethi Andaliman, keripik Andaliman, nasi goreng Andaliman dan lain sebagainya.

Sambal Andaliman. Pedasnya Mangitir Itir Di Lidah.
Namun karena rempah satu ini punya rasa pedas yang menonjol, penggunaanya dalam masakan pun harus dengan porsi yang pas. Karena jika berlebihan, justru dapat merusak citarasa masakan itu sendiri. Saat memasak pun, biasanya Andaliman dihaluskan terlebih dahulu lalu dijadikan bumbu untuk berbagai macam masakan khas Batak.

Berbagai Produk Inovasi Andaliman
Selain keunggulan dalam rasa, rempah ini juga memiliki banyak manfaat untuk tubuh di antaranya :

  1. Berfungsi sebagai penambah darah alami, melancarkan peredaran darah serta menghindari penggumpalan.
  2. Mengandung vitamin A, B1, C dan E juga zat besi dan kalsium yang baik untuk tubuh.
  3. Sebagai antioksidan alami, Andaliman sangat baik untuk menjaga daya tahan tubuh dari radikal bebas.
  4. Dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti sakit perut, sakit gigi juga antipritik.
  5. Membangkitkan nafsu makan.
Selain beberapa manfaat di atas, Andaliman juga bisa dipakai untuk menghilangkan bau amis pada ikan sebelum di masak. Selain itu, rempah ini juga dapat dipakai sebagai penyedap rasa alami serta mengandung senyawa minyak atsiri dan alkaloid yang berfungsi sebagai anti oksidan dan anti mikroba. Karena sifat antimikroba dan antioksidan ini, maka buah Andaliman bisa digunakan sebagai bahan pengawet alami yang tidak berbahaya bagi tubuh.

Beberapa Menu Makanan Dan Minuman Dengan Bumbu Andaliman





Komentar

  1. aku orang batak dan sukaaaa banget ama andaliman. mama kalo masak sering memakai rempah ini . tp kalo kata bbrp temen ini pedas, buatku masih belum :D. mungkin krn lidah udh terbiasa nyicipin ini sejak kecil. udah lamaaaa bgt ga nyobain makanan yg pakai andaliman sjk di jkt. kalo mama lg liburan k jkt pun, jrg bikin, krn andalimannya g ada hahahaha...

    BalasHapus
  2. Fungsinya sama kayak lemon jg yah. Bisa menghilangkan bau amis ikan dan menambah rasa gurih pada ikan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Musim Hujan Kembali Datang, Waspadai DBD dan Gejalanya

Musim hujan kembali datang.. brrr dingin dan mager, itu yang sering terlintas di kepala saya tiap kali teringat tentang musim hujan. Tapi faktanya mam, selain hawa dingin yang bikin mager, ternyata hujan yang turun terus menerus dan genangan air sesudahnya di sepanjang jalan, bisa menjadi surga loh untuk nyamuk berkembang biak dengan leluasa. Hal ini pula yang menyebabkan penyebaran DBD banyak terjadi saat musim hujan. Biasanya bagi kebanyakan orang, termasuk saya pun kalau sering kehujanan, kondisi tubuh pun menjadi tidak fit. Nah saat imun tubuh berkurang, saat itulah si virus DBD ini masuk menyerang tubuh kita. Karena sistem imun tubuh pada anak-anak belum sempurna, hal ini juga yang menyebabkan penyakit DBD lebh sering menyerang pada anak. Nyamuk Aedes Aegypti (foto:wikipedia.com) DBD itu sendiri adalah kepanjangan dari Demam Berdarah Dengue yang disebabkan oleh infeksi virus DBD di tubuh kita yang disebarkan lewat gigitan nyamuk betina jenis Aedes Aegypti. Gejala DBD p...

Guantanamo Diary- Diari Terampasnya HAM Seorang Napi

Secara tidak sengaja, buku ini awalnya saya comot begitu saja saat tak sengaja melihatnya di sebuah rak buku di sebuah toko buku besar di pusat perbelanjaan tak jauh dari rumah.  Pertimbangan saya saat itu hanya menilik lewat kover buku yang berwarna cerah dan blurb yang menyentak di bagian belakang buku. Dan setelah membacanya, saya langsung terhanyut dengan kisah yang dialami sang penulis-Mohamedou Ould Slahi- yang nyatanya sampai saat ini pun dirinya tak pernah menyangka dipaksa mendekam di dalam penjara terkejam di dunia-Guantanamo. Tanpa berbuat kesalahan apapun, ia menjadi tertuduh anggota teroris oleh Amerika. Miris namun begitu banyak hikmah yang terkandung di buku ini. Saat membacanya, hati saya ikut gelisah yang akhirnya saya tuangkan ke dalam sebuah tulisan dan Alhamdulillah dimuat di  Koran Jakarta, 15 Nov 2016. Berikut ulasannya. Kesaksian dari Neraka Guantanamo Judul Buku    : Guantanamo Diary Penulis   ...

Resensi Buku Hanya Cinta-Nya, Tujuan Jiwa Ini Terlahir ; Menghindari Sikap Lalai dan Kesia-siaan Hidup

Judul       : Hanya Cinta-Nya, Tujuan Jiwa Ini Terlahir Penulis    : Riawani Elyta & Risa Mutia Penerbit  : Quanta Cetakan   : 2019 Tebal       : 234 halaman ISBN       : 978-623-00-0386-8 Disadari atau tidak, gaya hidup hedonisme merebak secepat pertumbuhan jamur di musim hujan. Pesatnya kemajuan teknologi berimbas pada jumlah pemakai sosial media yang meningkat drastis ikut berperan dalam perkembangan gaya hidup konsumtif berlebihan dan menonjolkan kepuasan duniawi semata. Jika tidak diimbangi dengan kecerdasan rohaniah, tentunya banyak manusia akan terjerumus pada kemilau dunia yang sifatnya sesaat. Karena sesungguhnya, dunia ini hanyalah setetes air. Kalau kau tak dapat, jangan sedih, karena yang tak kau dapat hanya setetes. Dan kalau kau dapat, jangan bangga, karena yang kau dapat hanya setetes (hal.61). Melalui buku ini, penulis mengajak pembacanya agar tidak lalai menyikapi k...