Setiap kali mendengar kata dongeng, saya akan langsung teringat dengan masa kecil dulu, saat-saat di mana ibu saya telaten membacakan dongeng sebelum tidur. Hal itu menjadi kebiasaan setiap malam dan lama kelamaan menjadi ritual wajib saya sebelum tidur. Saat ibu tidak sempat mendongeng, saya akan merasa tidak bisa tidur dan tetap menunggu di atas kasur sampai dongeng dibacakan.
Jadilah Bapak atau salah satu kakak saya akan membacakannya bergantian setiap kali ibu tak bisa. Selain bercerita tentang kisah para nabi, beberapa dongeng seperti Dongeng Kancil dan Pak Tani, Gadis Kecil Berkerudung Merah, Boneka Pengupas Kacang adalah beberapa judul yang sering ibu bacakan setiap malam.
Dan acara virtual siaran pers bersama Dancow dengan tema Indonesia Mendongeng pada Kamis, 2 September lalu kembali mengingatkan saya pada masa kecil dulu yang erat dengan buku dan cerita.
Dan setelah peluncurannya pada 15 tahun lalu, Nestle Dancow kembali menghidupkan program dongeng Aku dan Kau untuk membantu mengajarkan nilai-nilai moral yang sesuai dengan kearifan lokal bangsa Indonesia dan juga sebagai upaya menjadikan dongeng Indonesia sebuah tradisi tak ternilai.
Hiburan yang Mendidik di Saat Pandemi
Mendongeng ternyata juga memiliki banyak manfaat tidak hanya untuk si anak tapi juga untuk pendidik atau orang tua sebagai pihak yang bercerita. Selain sebagai hiburan yang mengundang tawa dan mengurangi rasa bosan saat pandemi, sekaligus juga dapat menanamkan pendidikan karakter untuk anak.
Bagi orang tua dan anak, mendongengkan cerita pada anak bisa juga sebagai kegiatan belajar menyenangkan yang dapat mengenalkan pendidikan literasi sejak dini, meningkatkan imajinasi, belajar memahami cerita dan sebagai salah satu strategi mengajak anak mengenal nilai moral tanpa harus menasihati.
Banyaknya hal positif dari adanya program Indonesia Mendongeng ini, membuat dukungan juga datang dari Kemendikbudristek RI yang diwakili oleh Direktur Pendidikan Anak Usia Dini yaitu Bapak Dr. Muhammad Hasbi. Beliau menyambut baik program DANCOW Dongeng Aku dan Kau, bertema Indonesia Mendongeng yang sejalan dengan visi-misi Kemendikbudristek, khususnya Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Menurut beliau banyak keuntungan yang bisa didapat dengan mendongengkan cerita rakyat untuk anak yaitu :
1. Membantu meningkatkan kognitif anak karena anak dapat melihat adanya bermacam-macam kebudayaan yang mencerminkan persamaan dan adanya keunikan pada masing-masing budaya.
2. Meningkatkan rasa percaya diri dan mengenalkan pandangan hidup yang berkaitan dengan moralitas.
3. Anak belajar mengapresiasi karya sastra dan pengembangan kesadaran tentang kebudayaan.
15 Cerita Dongeng Asli Indonesia
Lebih lanjut, Ibu Lydia Sahertian selaku Brand Manager Dancow Nutritods menjelaskan bahwa sejumlah judul dongeng yang dulu sempat populer kembali dihadirkan dan disesuaikan dengan tingkatan usia sang anak.
Berikut ini judul dongeng berdasarkan rentang usia 1+ tahun :
- Balas Budi Sang Rusa
- Buaya Tembaga
- Kancil dan Kerbau
- Keong Kecil dan Rumahnya
- Mengapa Anjing Tidak Bertanduk?
- Biwar Si Pemberani
- Ibu Kami Seekor Kucing
- Kisah Burung Kekekow
- Pangeran Palasara Si Lembut Hati
- Si Kurus dan Harimau Belang
- Asal Mula Nama Salatiga
- Kluntung Waluh
- Kilip dan Putri Bulan
- Suwidak Loro
- Pangeran Arya dan Guling Kecilnya
Menurutnya pula mendongengkan cerita pada anak adalah bentuk stimulasi yang sangat penting dan mampu memberikan manfaat positif bagi kemampuan kognitif, bahasa, emosional, dan perilaku sosial si buah hati.
Hadir pula seorang Psikolog Klinis, Ibu Ratih Ibrahim, M.M., selain beberapa keuntungan mendongeng yang sudah dijelaskan di atas, mendongeng juga menjadi momen menyenangkan antara Ayah, Bunda dan buah hati yang akan dikenang anak sampai ia dewasa nanti.
Agar stimulasi yang diberikan melalui mendongeng dapat diterima anak secara maksimal, orang tua juga perlu memperhatikan kebutuhan nutrisi serta aktivitas Si Buah Hati dan menciptakan lingkungan penuh cinta dari Bunda dan Ayah
Untuk mengurangi rasa bosan saat pandemi, usahakan agar bunda bisa mendongeng secara ekspresif mengikuti isi cerita. Ikuti gerakan tokoh dalam dongeng seperti berlari, tertawa, berjalan atau meloncat dan ajak anak untuk mengikuti gerakan sang tokoh bersama-sama. Pengalaman mendongeng pun menjadi tak terlupakan.
Komentar
Posting Komentar